REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Iran Ebrahim Raisi menemui Presiden Cina Xi Jinping dalam kunjungan kenegaraan selama tiga hari di Beijing mulai Selasa (14/2/2023).
Xi menegaskan bahwa Cina dan Iran menjaga persahabatan yang terjalin sejak lama dan hubungan bilateral yang tak lekang oleh perubahan situasi global.
Pemimpin tertinggi Partai Komunis Cina (CPC) itu menekankan dukungannya terhadap Iran dalam menjaga kedaulatan, kemerdekaan, integritas teritorial, dan martabat nasionalnya.
Cina juga mendukung Iran dalam melawan unilateralisme dan intimidasi serta menentang kekuatan eksternal yang mencampuri urusan dalam negeri Iran dan merusak keamanan dan stabilitas negara para mullah tersebut.
Cina dan Iran akan saling mendukung dalam mengatasi isu-isu yang menyangkut kepentingan kedua negara.
Presiden Xi menyatakan kesiapanbekerja sama dengan Iran untuk mengimplementasikan rencana kerja sama komprehensif bilateral, memperdalam kerja sama praktis di bidang perdagangan, pertanian, industri dan infrastruktur, dan mengimpor lebih banyak produk pertanian berkualitas dari Iran.
"Cina bersedia melanjutkan kerja sama dengan Iran di bawah Inisiatif Sabuk Jalan untuk mempromosikan konektivitas dan memperluas pertukaran antar-masyarakat," kata Xi menambahkan.
Sementara itu, Raisi mengatakan bahwa persahabatan Iran dan Cina semakin erat seiring berjalannya waktu. Ia pun berkomitmen untuk memperdalam dan meningkatkan kemitraan strategis komprehensif Iran-Cina yang tidak tergoyahkan dan tidak akan terpengaruh oleh perubahan situasi internasional dan regional.
Raisi berharap kedua negara dapat mengimplementasikan rencana kerja sama komprehensif antara kedua negara, terutama di bidang perdagangan dan infrastruktur.
Iran juga menyambut baik perusahaan Cina yang ingin berinvestasi di Iran dan menerima lebih banyak wisatawan dari Cina.
Usai pembicaraan, Xi dan Raisi bersama-sama menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama bilateral di bidang pertanian, perdagangan, pariwisata, pelestarian lingkungan, kesehatan, bantuan bencana, budaya, olahraga, dan lain-lain, sebagaimana dilaporkan media resmi Cina, Rabu.