Rabu 15 Feb 2023 13:57 WIB

BPTJ Sebut Integrasi Jadi Kunci Tingkatan Efisiensi Transportasi

Modernisasi juga penting untuk mengubah gaya hidup agar mau naik angkutan umum.

Warga berjalan usai turun dari angkutan umum di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tatan Rustandi mengatakan integrasi menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam transportasi.
Foto: Republika/Prayogi.
Warga berjalan usai turun dari angkutan umum di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tatan Rustandi mengatakan integrasi menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tatan Rustandi mengatakan integrasi menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam transportasi. Tak hanya bicara Jakarta, integrasi juga termasuk wilayah sekitarnya.

"Integrasi ini tidak hanya di Jakarta, tetapi kami juga bicara di Bodetabek. Contohnya di BPTJ mengembangkan integrasi stasiun dan terminal dengan membangun sky bridge itu memberikan kemudahan di Depok, kami bangun kemudian di beberapa kawasan," katanyasaat diskusi "Kampanye Jalan Hijau" yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan integrasi transportasi tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan prima bagi masyarakat sehingga terbiasa menggunakan angkutan umum. "Yang kami sentuh layanan itu tidak hanya kelompok milenial, ke depan usia-usia seperti saya juga nanti terbiasa menggunakan angkutan umum. Karena apa? Karena aksesibilitas menggunakan angkutan umumnya sekarang diperbaiki termasuk orang yang berkemampuan khusus juga sekarang diberikan prioritas untuk layanan terhadap angkutan umum," ucap Tatan.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan bahwa modernisasi juga sangat penting untuk mengubah gaya hidup agar masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum.

"Anak-anak milenial terutama. Jadi, naik angkutan umum itu menjadi gaya hidup harusnya, kalau di luar itu gaya hidup milenial dengan angkutan umum di mana Jakarta sudah berupaya sedemikian rupa ada MRT, TransJakarta dengan standar layanan yang luar biasa," ujarnya.

Kendati demikian, ia juga mengharapkan adanya kesetaraan pelayanan transportasi tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Bodetabek. Menurut dia, moda transportasi seperti Trans-Jakarta juga bisa dibangun di kota lainnya.

"Kesetaraan pelayanan tidak hanya di Jakarta, tetapi di Jabodetabek, TransJakarta itu harus dibangun di Bodetabek dan saat ini yang baru dibangun di Bogor, kita bisa lihat bagaimana tren masyarakat Bogor sekarang sangat tergantung terhadap pelayanan BisKita yg diinisiasi oleh pemerintah pusat Kementerian Perhubungan," ujar Tatan.

"Artinya, bahwa gaya hidup di Kota Bogor sekarang sudah biasa menggunakan angkutan umum, tetapi dengan standar yang nyaman, tepat waktu, dan tentu keamanan juga karena yang dulunya biasa naik angkot buah sampah sembarangan begitu naik BisKita seperti TransJakarta dan MRT, masyarakat menjadi lebih bagus. Jadi, peradaban akan terjadi bila pemerintah memperkenalkan angkutan yang nyaman, tepat waktu, dan tentu berkeselamatan," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement