REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Ketua Umum (Caketum) PSSI dan jajaran kepengurusan periode 2023-2027 yang terpilih nantinya adalah sosok yang memiliki perhatian besar terhadap masalah sepak bola. Sebab, kata Ma'ruf, pengurus PSSI mendatang harus dapat melakukan perubahan dalam pesepakbolaan Indonesia.
"Perlu ada kepengurusan yang memang punya perhatian punya strategi, punya semangat terhadap sepak bola. Manusia bola lah, manusia bola," ujar Ma''ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungan kerja ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (15/2/2023)
Ma'ruf mengatakan, persepakbolaan Indonesia perlu mendapat perhatian penuh, khususnya pembinaan bibit-bibit pemain. Hal ini agar karena pengembangan bibit sepak bola di Indonesia belum maksimal.
"Jadi orang yg paham, punya keinginan punya gairah untuk membangun sepakbola di Indonesia. kita kan belum maksimal, ini kan dari 270 juta itu saya pikir banyak juga bibit-bibit yang punya talenta tapo mungkin belum tergali dengan baik dan pembinaan yang perlu ditingkatkan," ujarnya.
Ketua Tim Koordinasi Pusat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ini pun berpesan agar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar pada Kamis (16/2/2023) esok, bisa berjalan sesuai ketentuan. Dia juga meminta jangan ada politik uang dalam pemilihan Ketum PSSI demi kemajuan sepak bola Indonesia.
"Ya saya kira sepanjang aturan-aturan dipenuhi ya tentu kita meminta supaya terpilih itu yang punya perhatian besar terhadap masalah sepak bola dan jangan politik uang," ujarnya.
Sejauh ini mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir dinilai sebagai sosok yang bersih dan membawa harapan baru bagi pembenahan sepak bola tanah air. Hal itu terungkap dalam pantauan pembicaraan di media sosial yang dilakukan oleh MediaWave, platform monitoring dan analisis media media sosial Indonesia.
Nama Erick menjadi yang paling banyak diperbincangkan di media sosial sebagai calon Ketua Umum PSSI 2023-2027 dibandingkan dengan empat kandidat lain.