Rabu 15 Feb 2023 15:50 WIB

Gejala Sakit Jantung Anak Ada yang Mirip Asma, Bagaimana Membedakannya?

Gejala penyakit jantung pada anak dapat dideteksi dini sejak dalam kandungan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Anak sakit jantung (ilustrasi). Gejala sakit jantung anak ada yang mirip dengan asma. Untuk membedakannya, perlu berkonsultasi dengan dokter. ilustrasi)
Foto: www.hippopx.com
Anak sakit jantung (ilustrasi). Gejala sakit jantung anak ada yang mirip dengan asma. Untuk membedakannya, perlu berkonsultasi dengan dokter. ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala penyakit jantung pada anak dapat dideteksi dini sejak dalam kandungan ibu hamil atau melalui stetoskop dokter setelah lahir. Sering kali gejala tersebut mirip dengan asma sehingga perlu diperhatikan dengan saksama sebelum dilakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Spesialis anak dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA(K) mengatakan, berbagai gejala klinis, umumnya bisa mirip. Namun untuk memastikan diagnosis, tentu perlu pemeriksaan yang tepat.

Baca Juga

“Ada gejala yang mirip asma. Makanya perlu ke dokter untuk memastikan apakah sesak karena jantung, paru, atau asma,” kata dr Rizky dalam sebuah webinar, belum lama ini.

Gejala umum dari penyakit jantung pada anak adalah berat badan yang sulit naik. Meski begitu, ada saja kasus di mana berat anak bagus dan pertumbuhan baik, bisa didiagnosis sakit jantung.

Misalnya, kata dia, berat badan sulit naik biasanya dianggap murni karena kurang asupan nutrisi protein padahal ternyata bisa karena penyakit tertentu. "Gejala penyakit itu bisa sama tapi setelah dilakukan permeriksam, diagnosisnya berbeda," kata dia.

Menurut dr Rizky, sekitar 80 persen dari kasus penyakit jantung bawaan (PJB) anak terlambat diperiksakan. Banyak kasus terlambat dirujuk ke layanan tersier sehingga angka kematian lebih banyak dikarenakan keterlambatan diagnosis.

Kasus PJB disebut seperti puncak gunung es karena yang tidak tampak diperkirakan jauh lebih banyak dibandingkan yang tampak. Indonesia sedang mengejar ketertinggalan untuk penegakan diagnosis.

“Kami perkuat skrining, lalu di tingkat tersier ada kolaborasi antar dokter subspesialis,” ujar dr Rizky.

Angka kematian neonatal dari PJB saat ini yaitu 16 per seribu kelahiran. Diharapkan program yang sudah digulirkan dapat menurunkan kematian di masa neonatus menjadi 12 per seribu pada 2030.

Penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart disease dialami oleh bayi baru lahir. Sementara itu, penyakit jantung didapat (acquired heart disease) dialami anak yang lahir sehat namun ditemukan kelainan jantung ketika masa anak-anak dan remaja.

Gejala umum yang bisa dikenali dari penyakit jantung pada anak:

-Sesak napas

- Sakit dada

- Berat badan sulit naik

-Mudah lelah

-Pneumonia berulang. Artinya, saat anak sembuh, namun sedikit-sedikit bisa kambuh lagi, sakit lagi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement