REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS— Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia secara rutin melakukan pertemuan dengan "Sahabat Indonesia" di Tunisia (14/2/2023).
Mereka adalah warga Tunisia yang berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Indonesia atau mendapatkan undangan untuk mempromosikan Indonesia. Jumlah mereka saat ini mecapai 30 orang.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menyambut baik kegiatan ini dalam rangka mempromosikan kemajuan Indonesia dalam berbagai sektor kehidupan, di antaranya: wisata, kuliner, pendidikan, dan infrastruktur.
Dia menyambut baik inisiatif untuk melakukan pertemuan rutin ini dalam rangka mengenalkan kemajuan Indonesia pada para Sahabat Indonesia. Mereka ini sangat terkesan dan mempunyai kenangan indah pada Indonesia. Pada umumnya mereka bisa berbahasa Indonesia dengan fasih.
"Sebab itu, saya ingin mereka menjadi jembatan dan infrastruktur diplomasi di seantero Tunisia. Apalagi belakangan ini, Indonesia mulai populer di Tunisia. Jadi, saya mengenalkan kepada mereka tentang kemajuan Indonesia di berbagai bidang, baik wisata, kuliner, pendidikan, ekonomi, hingga infrastruktur", ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.
Dubes Zuhairi juga berharap dan meminta pada Sahabat Indonesia untuk memberikan masukan dan mendukung program-program KBRI Tunis, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan.
"Di antara para Sahabat Indonesia ada film maker, enterpreneur, dan guru. Umumnya, mereka sudah berkiprah di Tunisia," kata dia.
Zuhairi menginginkan mereka juga bisa memberikan masukan dan menjadi mitra strategis kegiatan-kegiatan KBRI Tunis di masa mendatang. KBRI Tunis sedang menginisiasi film peran Bung Karno di Timur-Tengah, di antaranya Tunisia. Dulu, Bung Karno membantu kemerdekaan Tunisia, namanya sangat harum di Tunisia. Hingga ada sebuah buku yang ditulis Rasyid Idris: Dari Jakarta Menuju Carthage.
"Saya optimis para Sahabat Indonesia dapat mendekatkan dan memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Tunisia," ujar dia.