REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Emiten bersandi saham BDMN ini mencatat laba bersih konsolidasi setelah pajak Rp 3,3 triliun atau tumbuh 110 persen dibandingkan periode yang sama 2021.
Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Yashusi Itagaki mengatakan pertumbuhan kinerja ini didukung oleh neraca keuangan yang solid. "Ini merupakan rekor tertinggi Danamon selama 66 tahun menjadi bagian dari MUFG," jelas Yashusi, Rabu (15/2/2023).
Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Muljono Tjandra menambahkan, pertumbuhan yang kuat pada tahun lali ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih dan penurunan biaya kredit.
NIM Danamon naik 30 bps menjadi delapan persen dibandingkan tahun lalu, sementara rasio biaya kredit membaik 200 bps dibandingkan tahun lalu menjadi 2,4 persen. Total penyuran kredit tumbuh 12 persen menjadi Rp 146,7 triliun, tertinggi sepanjang sejarah perseroan.
"Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh kredit perbankan komersial dan institusi keuangan serta kredit konsumer," jelas Muljono.
Adira Finance yang merupakan anak usaha perseroan juga mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 22 persen pada 2022. Sementara jumlah piutang yang dikelola mencatatkan pertumbuhan sebesar 10 persen.
Dari sisi dana murah, Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 12 persen yang kini tercatat sebesar Rp 81,3 triliun. Rasio CASA pun meningkat hingga 63,9 persen dari 59,1 persen.
Non Performing Loan (NPL) sepanjang 2022 turun menjadi 2,6 persen atau membaik 10 bps dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didiukung NPL coverage rasio paling tinggi sepanjang sejarah Danamon 231,8 persen.