Rabu 15 Feb 2023 17:36 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Madura Segera Terealisasi

Reaktivasi jalur kereta Pulau Madura mendapat dukungan dari banyak pihak.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nora Azizah
Reaktivasi jalur kereta Pulau Madura mendapat dukungan dari banyak pihak.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Reaktivasi jalur kereta Pulau Madura mendapat dukungan dari banyak pihak.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, pemerintah pusat memberikan respon positif terkait permintaan masyarakat Madura yang menginginkan jalur kereta di Pulau Garam kembali dioperasikan. Fauzi mengungkapkan, PT KAI telah bersurat kepada Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sumenep, terkait inventarisasi aset, termasuk pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT) yang biasa dilakukan setiap tahun.

"Alhamdulillah, setelah melakukan serangkaian komunikasi dan menyurati Presiden Joko Widodo, perjuangan kita, perjuangan masyarakat Madura yang menginginkan kereta api hidup lagi sudah satu langkah lebih maju," kata Fauzi, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga

Fauzi menilai, permintaan tersebut sekaligus menjawab harapan masyarakat Madura yang menginginkan moda transportasi kereta dihidupkan lagi. Fauzi berjanji akan segera menyiapkan data-data aset kereta ahar proses reaktivasi jalur kereta bisa lebih cepat dilaksanalan.

Fauzi melanjutkan, dialognya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah terkait reaktivasi kereta di Pulau Madura juga mendapat respons positif. Dialog yang dimaksud dilaksakan ketika keduanya melakukan kunjungan kerja ke Sumenep, beberapa waktu lalu.

Fauzi pun mengaku, usulan reaktivasi jalur kereta Pulau Madura tersebut mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. "Selain kalangan pengusaha, usulan tersebut juga direspon positif oleh politisi dari daerah pemilihan Madura dan juga tokoh agama," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement