Pasar SIAP Diresmikan, Kini Belanja di Pasar Gede Cilacap Bisa Pakai QRIS
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Peluncuran Pasar S.I.A.P (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS dan Digitalisasi Pasar Gede Cilacap pada Rabu (15/2/2023) oleh PT. POS Indonesia, Bank Indonesia dan Pemkab Cilacap. | Foto: Dok. Pemkab Cilacap
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Para pedagang di Pasar Gede Cilacap kini didorong bertransaksi digital dengan pembeli menggunakan QRIS. Pasar SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS dan Digitalisasi Pasar Gede Cilacap diluncurkan pada Rabu (15/2/2023) oleh PT Pos Indonesia, Bank Indonesia, dan Pemkab Cilacap.
Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan Sistem Pengelolaan Uang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Orchides Anatama menjelaskan, awalnya QRIS ini adalah inovasi dari BI yang dikembangkan bersama dengan Industri Keuangan untuk menciptakan proses transaksi yang sifatnya CeMuMuAh (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal).
“Di sini, BI bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Pasar Gede ini sudah pasar kedua setelah Pasar Tanjung Sari. Dari BI harapannya dengan transaksi digital ini bisa meminimalisir penyebaran uang palsu di lingkungan pedagang,” jelas Orchides.
Kemudian bersama dengan PosPay, pedagang memiliki dompet digital di PosPay untuk 'menampung' uang digital hasil transaksi jual-beli dengan pembeli yang menggunakan QRIS. Untuk pengambilan, PT Pos Indonesia akan mengakuisisi pedagang-pedagang untuk menjadi Kios PosPay sebagai tempat tarik maupun setor tunai dari dan ke PosPay oleh pedagang.
Ketua Tim Digitalisasi Pasar PT Pos Indonesia, Awan Rusniawan mengatakan, dalam program digitalisasi pasar dan PosPay sebagai alat pembayarannya ini, pembeli hanya perlu menggunakan HP untuk bertransaksi. Kemudian uangnya bisa ditarik di kios PosPay yang ada di pasar.
"Kios PosPay ini pedagang juga yang kita akuisisi dan diberi edukasi. Nanti setiap transaksi ada fee, jadi bisa untuk pemasukan pedagang juga,” ujarnya.
Menanggapi program tersebut, Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat. Yunita meminta penggunaan QRIS di pasar harus bisa menjangkau semua pedagang di semua pasar di Cilacap.
“Manfaatnya banyak, salah satunya menghindari uang palsu karena tidak ada transaksi tunai. Targetnya semua pasar bisa menggunakan QRIS ini, tapi harus dibarengi dengan evaluasi, agar kita tahu QRIS ini digunakan atau tidak,” kata Yunita.
Setelah peluncuran, Yunita meminta kepada BI dan PT Pos Indonesia untuk terus memberikan sosialisasi dan edukasi khususnya kepada para pedagang terkait penggunaan QRIS dan aplikasi PosPay.
“Jadi tadi pedagang memang perlu pemahaman, karena pedagang biasanya menggunakan tunai, nah kalau non-tunai kan jadi bingung, duitku sih nangendi? Jadi perlu diedukasikan bahwa tidak ada yang hilang, hanya bentuknya jadi non-tunai,” imbuhnya.
Sebagai informasi, QRIS adalah inovasi dari Bank Indonesia untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan digitalisasi pasar, yang didukung oleh PT Pos Indonesia melalui PosPay.
Praktiknya, pedagang dan pembeli di Pasar Gede bisa bertransaksi secara non-tunai hanya dengan memindai barcode yang tersedia di kios-kios di Pasar Gede dan memasukkan jumlah transaksinya.