REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fary Djemy Francis mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI 2023-2027 tepat sehari sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Ia lalu menyatakan dukungannya untuk Erick Thohir.
"Saya juga mundur dari pencalonan sebagai wakil ketua umum dan Exco (Komite Eksekutif-red) PSSI. Saya menitipkan masa depan sepak bola kepada Pak Erick Thohir dan 87 pemilik suara," ujar Fary dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu menegaskan bahwa ia menyokong semua program yang dibuat Erick Thohir untuk PSSI. Erick disebutnya sebagai seorang yang hebat, pemikir, dan profesional. Jam terbang pria yang kini menjabat Menteri BUMN itu pun dinilai Fary mumpuni baik di skala nasional maupun internasional.
Dengan semua kelebihannya, Fary berharap Erick mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030. Piala Dunia tersebut dinilai Fary spesial lantaran menjadi edisi 100 tahun Piala Dunia sejak pertama kali digelar di Uruguay dan pada saat yang sama PSSI juga genap berusia 100 tahun.
"Saya menaruh harapan besar kepada Pak Erick untuk menciptakan generasi emas Indonesia. Momentumnya itu pada 2030, di mana federasi kita PSSI genap berusia satu abad. Tahun tersebut juga menjadi titik kulminasi sepak bola yakni satu abad Piala Dunia," kata laki-laki yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama salah satu BUMN, PT Asabri.
Sikap mundur dari persaingan untuk merebut kursi nomor satu di PSSI bukan pertama kali dilakukan Fary.
Pada masa pemilihan pengurus PSSI 2019-2023, Fary juga menarik diri dari statusnya sebagai calon ketua umum tepat di hari KLB yakni 2 November 2019. Ketika itu, Mochamad Iriawan kemudian terpilih menjadi Ketua Umum PSSI 2019-2023.
Dengan tidak adanya lagi nama Fary, maka para voter tinggal memiliki empat pilihan nama untuk calon ketua umum PSSI 2023-2027, yakni Erick Thohir, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Arif Wicaksono, dan Doni Setiabudi.