REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Yayi Suryo Prabandari, mengatakan stres atau tekanan mampu menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu. Sedangkan gangguan kesehatan pada mental dapat mengganggu kesehatan fisik.
"Kalau sakit fisik itu kadang-kadang ada yang tidak bisa dikendalikan pada saat kita marah, makanya ada orang saking senangnya malah serangan jantung. Jadi itu memang mental kita itu kadang-kadang sangat berakibat pada fisik," kata Yayi dalam kegiatan Sekolah Wartawan yang diselenggarakan UGM belum lama ini.
Yayi menjelaskan stres mampu menimbulkan gangguan fisik seperti mudah kelelahan, pusing, diare, tekanan darah naik, mual, sakit di dada, gemetar, sakit perut, sulit tidur, sudah bernafas, peningkatan detak jantung dan gatal-gatal di kulit. Sementara gangguan pikiran ditunjukkan adanya sulitnya konsentrasi, mudah lupa, sulit mengambil keputusan, distorsi, berpikir irasional, sulit mengingat, paranoia, kesulitan menyelesaikan masalah dan gagal fokus.
Untuk itu Yayi mengingatkan pentingnya pola hidup sehat agar kesehatan mental dan tubuh terkontrol dengan baik. Sehingga jika ada tekanan tubuh tidak bereaksi dengan cepat.
Yayi juga menjelaskan bahwa stres merupakan perasaan tertekan, tegang yang diakibatkan satu stimulus atau respons yang menuntut seseorang untuk melakukan penyesuaian. Menurutnya ada dua tipe stress, tipe pertama adalah stress yang cukup baik yaitu stress yang muncul tiba-tiba namun juga mudah hilang. Kedua, stress yang sumbernya tidak jelas. "Kalau (stres) ini tidak ditangani dengan baik akan bisa jadi gangguan berikutnya, stres itu bisa jadi depresi bisa jadi cemas," ungkapnya.