REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang wafat, Abdullah bin Mubarak sempat pingsan. Saat sadar, dia membuka kedua matanya lalu tertawa dan membaca ayat,
لِمِثْلِ هَٰذَا فَلْيَعْمَلِ ٱلْعَٰمِلُونَ
"Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja." (QS Ash-Shaffat:61).
Konon, ketika Abdullah bin Mubarak menjelang wafatnya, dia berkata kepada Nashr (budaknya), "Letakanlah kepalaku di atas tanah."
Nashr pun menangis. Abdullah bin Mubarak heran dan bertanya, "Apa yang membuatmu menangis?"
Nashr menjawab: "Aku teringat betapa nyamannya hidupmu dahulu, lantas sekarang engkau meninggal dunia dalam keadaan miskin dan terasing," katanya.
Abdullah bin Mubarak berkata, "Diamlah. Sebab, aku telah memohon kepada Allah SWT agar dia membuatku menjalani hidup sebagai orang kaya dan membuatku menjalani kematian sebagai orang miskin."
Kemudian Abdullah bin Mubarak berkata, "Tuntunlah aku untuk mengucapkan kalimat syahadat. Jangan lanjutkan dengan tuntunan syahadatmu yang berikutnya sebelum aku selesai mengucapkan syahadat yang pertama."
Abdullah bin Al-Mubarak atau Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak adalah ulama hadist terkemuka dan seorang zuhud yang disegani. Ia lahir pada tahun 118 H/736 M dari ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang Persia.