'Creative Meet Up' Dorong Sinergi Pengembangan Ekonomi Kreatif Sleman
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Creative Meet-up, di Gedung Dekranasda, Sleman. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Sleman menyelenggarakan agenda Creative Meet-up. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan sinergitas lintas sektoral terkait pengembangan ekonomi kreatif di Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan, ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor pergerakan ekonomi pasca pandemi. Ia menyebut Komite Ekonomi Kreatif dibentuk sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Kustini mengatakan adanya pertemuan ini (creative meet-up) menjadi sarana untuk membangun sinergi antara Pemkab Sleman dengan Komite Ekonomi Kreatif untuk menyusun strategi ekonomi kreatif di Sleman.
"Kami sadari bahwa ekonomi kreatif merupakan sektor potensial yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, kegiatan ini (creative meet-up) menjadi wahana untuk bertukar pendapat dan menyatukan langkah dalam mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Sleman," kata Kustini.
Kegiatan Creative Meet-Up dihadiri sejumlah kepala OPD teknis pengembangan ekonomi kreatif di Sleman dan Komite Ekonomi Kreatif. Selain bupati, dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan dua narasumber lain yaitu Founder & CEO Syafa'at, Andika Dwijatmiko, dan Tim Komite Ekonomi Kreatif, Farkhat Fikriyan.
Founder & CEO Syafa'at, Andika Dwijatmiko menjelaskan tentang perlunya Destination Branding Management sebagai strategi menciptakan nilai tambah (value added creation) pada modal yang sudah ada (SDM, budaya, seni, kuliner, alam) dengan cara memaksimalkan potensi agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan stake holder wilayah tersebut.
Di hadapan bupati Sleman beserta jajarannya, Andika menjelaskan bagaimana program destination branding management bekerja sebagai platform pemberdayaan, pengembangan, dan pemasaran potensi destinasi secara terpadu.
Sementara Farkhat Fikriyan melakukan review proses ekonomi kreatif pada bidang riset dan inovasi yang sudah berjalan. Selain itu, Farkhat juga menjelaskan berbagai indikasi akar masalah sekaligus menyampaikan rekomendasi catatan proses ekonomi kreatif pada bidang riset dan inovasi.
Kegiatan tersebut berlanjut dengan diskusi antara OPD teknis dengan Komite Ekonomi Kreatif terkait strategi yang akan ditindaklanjuti untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Sleman.