Kamis 16 Feb 2023 10:02 WIB

Lansia Wuhan Gelar Aksi Protes Pemotongan Tunjangan

Aksi protes ini merupakan konfrontasi terbaru yang jarang terjadi di Cina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Warga yang mengenakan masker bergerak di sepanjang jalan di Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah, Minggu, 23 Januari 2022.
Foto: AP/AP
Warga yang mengenakan masker bergerak di sepanjang jalan di Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah, Minggu, 23 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah lansia menggelar aksi protes di Kota Wuhan pada Rabu (15/2/2023) atas pemotongan tunjangan. Mereka menyanyikan lagu komunis dalam protes yang berlangsung damai.

Aksi protes ini merupakan konfrontasi terbaru yang jarang terjadi. Protes ini menunjukkan kepedihan ekonomi atas dampak kebijakan 'zero-Covid' yang telah dicabut pemerintah pada Desember lalu.

Baca Juga

Partai Komunis yang berkuasa mempertahankan kendali yang ketat atas pers. Video dan foto yang diklaim sebagai protes di depan Taman Zhongshan Wuhan menyebar di media sosial sebelum sensor menurunkannya. Foto dan video itu tidak dapat diverifikasi secara independen oleh The Associated Press (AP)

Di Wuhan polisi berjaga sambil membawa senjata. Sementara ratusan pengunjuk rasa yang kebanyakan lansia tumpah ke jalan utama dan meneriakkan keluhan mereka. Dalam satu video, massa mulai menyanyikan "The Internationale", lagu kebangsaan komunis yang diajarkan dan dinyanyikan sejak Partai Komunis mengambil alih kekuasaan pada akhir perang saudara pada 1949.

Ma Haiyang, yang bekerja di sebuah kafe internet di dekat taman, mengatakan, dia tidak melihat protes tersebut. Tetapi dia mendengar kabar bahwa ada aksi protes. Ma mengatakan, tidak ada jejak pengunjuk rasa pada saat dia tiba di daerah tersebut sekitar tengah hari, sementara polisi tetap berjaga di Taman Zhongshan, Wuhan.

Meskipun tidak ada indikasi gerakan nasional, warga menjadi lebih blak-blakan atas kegagalan pemerintah daerah memenuhi janji kesejahteraan sosial.  Perawatan lansia menjadi masalah yang lebih akut karena penurunan angka kelahiran sehingga menyebabkan lebih sedikit pekerja mendukung pensiun dan perawatan kesehatan oleh negara.

Cina mengalami gelombang kerusuhan buruh dan protes yang dipicu penguncian Covid-19 yang ketat. Puluhan orang telah ditangkap dengan tuduhan menyebabkan kekacauan. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement