REPUBLIKA.CO.ID, EL PASO -- Polisi mengkonfirmasi satu orang tewas dan tiga orang lainnya luka-luka dalam penembakan pada Rabu (15/2/2023) di sebuah pusat perbelanjaan di El Paso, Texas. Juru bicara kepolisian El Paso, Robert Gomes, mengatakan, satu pelaku telah ditahan dan polisi sedang mencari pelaku lain yang mungkin terlibat.
"Sebuah senjata ditemukan di tempat kejadian, dan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang motifnya," kata Gomez tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Gomez mengatakan, tiga orang yang terluka dibawa ke rumah sakit setempat.
University Medical Center di El Paso mengatakan, dua korban luka berjenis kelamin laki-laki sedang dalam perawatan intensif karena kondisi kritis. Sejauh ini belum diketahui kondisi korban ketiga.
Gomez mengatakan, polisi yakin tempat kejadian telah aman. Petugas sedang menyisir seluruh mal untuk memverifikasi keamanan.
“Ini adalah tragedi yang besar. Butuh waktu untuk mengosongkan mal," ujar Gomez.
Pihak berwenang telah mendirikan pusat reunifikasi di sekolah menengah terdekat. Polisi sebelumnya mengatakan, penembakan itu dilaporkan terjadi di sebuab food court di Cielo Vista Mall.
Penembakan terjadi di area perbelanjaan yang sibuk dan di seberang tempat parkir Walmart yang luas. Tempat parkir ini menjadi saksi bisu atas kematian 23 orang dalam serangan rasis pada 2019.
Di Amerika Serikat, puluhan orang tewas dalam penembakan massal pada tahun 2023. Penembakan terbaru terjadi pada Senin (13/2/2023) di Michigan State University. Insiden itu menewaskan tiga mahasiswa dan lima lainnya luka-luka.
Pada Januari, 11 orang tewas di kota Monterey Park di wilayah Los Angeles saat mereka menyambut Tahun Baru Imlek di aula dansa yang populer di kalangan lansia Asia-Amerika. Sepanjang 2022, lebih dari 600 penembakan massal terjadi di AS. Menurut Arsip Kekerasan Senjata, setidaknya empat orang tewas atau terluka dalam penembakan.