Kamis 16 Feb 2023 13:09 WIB

Usut Keracunan Siswa di Garut, Polisi Minta Keterangan Penjual Es Krim

Polres Garut belum menerima laporan kasus serupa di lokasi lain.

Rep: Antara/Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Perawatan pasien gejala keracunan.
Foto: Republika
(ILUSTRASI) Perawatan pasien gejala keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Jajaran Polres Garut mengusut kasus dugaan keracunan yang dialami puluhan siswa SDN Kersamenak 2, Kecamatan Tarogong Kidul. Dikabarkan sejumlah siswa mengalami gejala keracunan diduga setelah mengonsumsi jajanan es krim.

Terkait hal itu, polisi meminta keterangan dari seorang penjual jajanan es krim keliling, berinisial M (60 tahun). “Kami sudah melakukan pengamanan terhadap penjual es krim dan sedang pendalaman,” kata Kepala Polres (Kapolres) Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro di Garut, Jawa Barat, Rabu (15/2/2023).

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan sementara ini, Kapolres menjelaskan, warga tersebut sudah berjualan sejak 2019 dan membuat es krim sendiri di rumah. Jajanan es krim itu dijual Rp 2.000 per cup. Jajanan tersebut dijual di sekitar sekolah-sekolah. “Es krim yang dibuatnya itu dalam satu hari bisa dua ribu cup, dijual di sekolahan,” kata Kapolres.

Sejauh ini, Kapolres mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi ada 66 siswa SDN Kersamenak 2 yang mengeluhkan sakit perut, pusing, dan mual, diduga setelah mengonsumsi jajanan es krim di sekitar sekolahnya, Selasa (14/2/2022).

Menurut Kapolres, belum ada laporan serupa dari lokasi lain. “Yang beli bukan (hanya) anak kecil, ada juga guru dan orang tua, mereka tidak kenapa-kenapa. Ada juga orang tua, tidak apa-apa, tapi anaknya keracunan,” kata Kapolres.

Hasil pemeriksaan sementara ini, menurut Kapolres, tidak ada unsur mengarah kesengajaan. Untuk memastikannya, kata dia, sampel es krim yang dikonsumsi sejumlah siswa  SDN Kersamenak 2 sudah diambil untuk diuji di laboratorium.

“Kasusnya masih kami dalami, tentunya kami mohon waktu. Untuk kondisi korban saat ini semua sudah sehat, ada juga yang sudah bisa masuk sekolah,” ujar Kapolres.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani sebelumnya menyampaikan, awalnya sejumlah siswa SDN Kersamenak 2 jajan di sekitar lingkungan sekolah saat masa istirahat pada sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa. Ada siswa yang membeli jajanan es krim yang dijual di depan sekolah.

Sekitar 30 menit kemudian, dikabarkan sejumlah siswa yang mengonsumsi jajanan es krim itu ada yang merasa pusing, sakit perut, dan muntah. Pihak sekolah kemudian melapor ke Puskesmas Kersamenak. “Tim dari puskesmas kemudian datang untuk memberikan pertolongan medis di sekolah,” kata Leli.

Leli mengatakan, dugaan sementara gejala keracunan itu muncul setelah para siswa memakan jajanan es krim. Untuk memastikan penyebabnya, pihak puskesmas sudah mengambil sampel jajanan es krim itu untuk diperiksa di laboratorium. “Kami sudah ambil sampelnya untuk diperiksa,” ujar Leli.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement