REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB – Sebuah bendungan runtuh di barat laut Suriah telah menenggelamkan sebagian rumah di Desa Al-Taloul, Kegubernuran Idlib, dan menghancurkan ribuan hektare lahan pertanian. Seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis (16/2/2023) Sungai Orontes meluap setelah gempa mematikan yang melanda wilayah itu sepekan lalu yang menyebabkan kerusakan struktural pada bendungan.
Air sudah naik di sungai karena hujan deras di Provinsi Idlib tempat desa itu berada. Warga mengatakan, mereka meninggalkan rumah setelah peringatan datang melalui pengeras suara masjid.
"Kami segera mengevakuasi rumah kami. Kami mengumpulkan para wanita dan anak-anak dan melarikan diri. Semua orang meninggalkan desa," kata seorang warga.
Saat ini ada sekitar 91 keluarga 500 orang tinggal di tenda-tenda di pinggiran kota dan yang lainnya tidur di tempat terbuka.
Al-Taloul terletak di dekat perbatasan dengan Turki, dekat dengan tembok yang dibangun pemerintah di Ankara untuk mencegah pengungsi yang melarikan diri dari perang Suriah masuk ke Turki. Ini tembok terpanjang ketiga di dunia, setelah tembok perbatasan AS-Meksiko dan Tembok Besar China.
Warga Al Taloul menyerukan kepada Pemerintah Turki untuk meringankan penumpukan air dan membiarkannya melewati tembok sehingga tidak membanjiri kota lebih jauh dan merusak infrastrukturnya.
Menurut data PBB sekitar 1.000 rumah lainnya telah terendam banjir di desa terdekat Hardana, Delbuya, Jakara dan Hamziyeh. Lebih dari 4.000 orang telah tewas di Suriah barat laut karena gempa berkekuatan 7,7 yang melanda sepekan lalu.