REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap ketua umum PSSI terpilih bisa mereformasi total persepakbolaan Tanah Air sehingga semakin lebih baik. Timnas Indonesia juga diharapkan bisa meraih kejayaan di tingkat ASEAN hingga Asia.
“Kita harapkan dengan ketua yang baru nanti terjadi reformasi total, ini harapan dari kita. Sehingga persepakbolaan kita menjadi hidup dan bisa paling tidak ASEAN bisa step pertama bisa kita pegang dan Asia step yang kedua bisa kita pegang, harapan pemerintah itu saja,” ujar Jokowi di Jakarta, Kamis (16/2).
Kendati demikian, Jokowi menegaskan pemerintah tidak mencampuri penyelenggaraan kongres luar biasa PSSI.
“Pemerintah tidak ikut-ikutan di sana sesuai dengan statuta,” kata dia.
Seperti diketahui, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum PSSI masa bakti 2023-2027. Erick mengumpulkan 64 suara dari 86 voter yang berhak memilih pada KLB PSSI kali ini. Erick unggul dari La Nyalla sebagai pesaing terdekat yang memperoleh 22 suara.
Erick yang menggemari sepak bola dan bola basket awalnya dikenal di pentas olahraga Tanah Air saat mengambil alih pengelolaan klub basket Satria Muda pada 1998. Erick kemudian menjadi manajer tim bola basket putra yang mencetak sejarah untuk pertama kali meraih perak pada SEA Games 2001.
Erick kemudian pernah menjabat sebagai ketua umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006–2010, Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) 2006–2019. Ia juga terpilih menjadi Central Board FIBA Member pada 2014-2019 dilanjutkan kembali pada 2019-2023. Pada masa itu, Erick juga sempat memiliki sebagian saham klub NBA Philadelphia 76ers.
Pada olahraga secara umum, Erick dipercaya sebagai chef de mission atau komandan kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London pada 2012. Erick kemudian terpilih sebagai Ketua komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 2015-2019. Pada 2018, ia dipercaya untuk menjadi ketua panitia penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Ia kemudian berstatus sebagai IOC Member sejak 2019.
Sementara di sepak bola, rekam jejak Erick juga tak sebatas lingkup nasional. Ia merupakan wakil komisaris utama Persib dari 2009 sampai 2019. Erick pernah memiliki saham klub MLS DC United dan Italia Inter Milan. Saat ini, Erick masih memegang sebagian saham klub Oxford United yang berlaga di League One (Divisi Tiga) Inggris.
Kontribusi Erick masih diingat ketika ia membantu Indonesia terbebas dari sanksi FIFA pada 2016. Ia kembali menjalin komunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kali ini agar Indonesia tidak disanksi karena Tragedi Kanjuruhan.