Kamis 16 Feb 2023 20:54 WIB

Pasukan Israel Lesatkan Tembakan Gas Beracun ke Pelajar Palestina

Israel mengerahkan buldoser sebagai bagian dari pembukaan jalan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Lida Puspaningtyas
Rumah keluarga Imsalam Al-Najjar yang ambruk dibuldozer serdadu Israel.
Foto: Dok MER-C Gaza
Rumah keluarga Imsalam Al-Najjar yang ambruk dibuldozer serdadu Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Sejumlah warga dan pelajar Palestina menderita sesak napas selama serangan pasukan Israel di desa Burqa, barat laut kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada Kamis (16/2/2023) waktu setempat.

Dalam laporan kantor berita Palestina, Wafa, aktivis antipendudukan Israel di daerah setempat, Ghassan Daghlas yang memantau kegiatan pemukiman kolonial di Tepi Barat utara, mengatakan konfrontasi pecah antara Palestina dan pasukan Israel di sekitar sekolah desa setelah pemukim Israel yang fanatik berusaha menyelinap masuk ke sana.

Baca Juga

Dia menambahkan, para prajurit menembakkan peluru, bom suara dan gas. Akibatnya, beberapa warga dan pelajar mati lemas karena menghirup gas beracun yang ditembakkan ke arah mereka. Daghlas menekankan, untuk menjamin keselamatan para siswa, sekolah terpaksa dikosongkan.

Peristiwa itu bukan pertama kalinya pasukan Israel menyerang pelajar Palestina di lingkungan lembaga pendidikan di Nablus. November 2022 lalu, pasukan Israel menggeruduk sebuah sekolah anak laki-laki yang selama ini menjadi tempat pendidikan warga desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya di selatan Nablus.

Tentara Israel bahkan mengancam bakal melesatkan tembakan kepada siswa dan guru sekolah. Daghlas menyampaikan, tentara Israel melakukan penggerebekan sekolah sampai dua kali di pagi hari. "(Tentara Israel) mengancam akan menembaki siswa yang melempari mereka dengan batu," katanya.

Sekolah yang digeruduk tentara Israel itu terletak di sepanjang rute 60 yang menghubungkan distrik utara dan tengah Tepi Barat. Daerah ini sering menjadi sasaran serangan oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel, dan telah berulang kali ditutup akibat serangan ini.

Aksi saling serang antara warga Palestina dan pasukan pendudukan Israel sebelumnya juga telah terjadi dekat dua desa As-Sawiya dan al-Lubban al-Sharqiya. Ketegangan ini dilatarbelakangi pekerjaan buldoser Israel yang berlangsung di dekat dua desa tersebut.

Israel mengerahkan buldoser sebagai bagian dari pembukaan jalan khusus bagi pemukim mereka dengan mengorbankan tanah rakyat Palestina. Bahkan Pasukan Israel telah menembak mati dua warga Palestina di Nablus, Tepi Barat, pada 28 Oktober lalu. Kedua warga Palestina itu ditembak setelah disebut menyerang aparat keamanan Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement