Jumat 17 Feb 2023 12:59 WIB

Bina Masyarakat, Polisi di Konawe Utara Ngajar Ngaji

Polisi harus mampu berdakwah di masyarakat. Salah satunya dengan mengajar ngaji.

Ilustrasi polisi mengajar ngaji.
Foto: Dok pim Jabar
Ilustrasi polisi mengajar ngaji.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Personel Bhabinkamtibmas Kepolisian Resor Konawe Utara, Sulawesi TenggaraBripka Rusmanberkeliling mengajari masyarakat yang ada di daerah tersebut sehingga bisa mengaji atau membaca ayat Suci Alquran.

Bripka Rusman mengatakan dirinya menjadi guru mengaji di tiga tempat, yakni Desa Watukila, Desa Otole dan di MTs di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sultra."Ada beberapa masjid saya ikut membina mengaji program mingguan. Ada tiga masjid, masjid di Watukila, Otole dengan masjid Mts Lasolo," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (15/2).

Selain dijadikan sebagai rutinitas, dia mengungkapkan bahwa hal itu selaras dengan tugas dia yang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Lasolo.Dia menyebutkan jadwal pengajian di tiga tempat tersebut tentunya berbeda-beda, di mana di masjid Desa Watukila dijadwalkan setiap hari Sabtu, Desa Otole setiap hari Rabu, dan di masjid Mts Lasolo setiap hari Senin. "Semua waktunya itu setelah salat Maghrib hingga waktu salat isya," lanjutnya.

Bripka Rusman menjelaskan yang menjadi santri untuk belajar mengaji mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan orang dewasa. "Kan ada dua sistem, metode iqra dan metode dirosa. Untuk yang iqra bagi anak-anak dan dirosa untuk orang tua," jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa hal itu juga dilakukan agar lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dan membuktikan bahwa polisi juga mampu menjadi guru mengaji. "Selain untuk mendekatkan diri seorang polisi pada masyarakat agar masyarakat tidak takut dengan polisi, juga membuktikan bahwa polisi atau Bhabinkamtibmas juga mampu untuk mengajari anak dalam belajar hafalan dan Alquran," ucap Bripka Rusman.

Sementara itu, Kapolsek Lasolo Iptu Gema Brajaksono menuturkan bahwa apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Lasolo Bripka Rusman mencerminkan polisi yang humanis. 

Polisi yang humanis merupakan polisi yang didambakan oleh masyarakat, karena polisi humanis mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat, mampu melayani dengan senyum dan ramah. "Juga mampu menjadi sahabat sejati masyarakat serta mampu menjadi teladan bagi masyarakat," tegasnya.

Ia menyampaikan bahwa anggota Polri khususnya Bhabinkamtibmas dituntut bukan hanya dalam pelayanan Harkamtibmas, melainkan juga dari segi agama dituntut untuk mendakwahkan pengetahuan agama kepada masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement