Jumat 17 Feb 2023 05:38 WIB

Penyebab Harga Cabai Berbagai Jenis di Kota Bekasi Meroket

Harga cabai merah kriting dari Rp 52.500 menjadi Rp 55 ribu per kilogram.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erik Purnama Putra
Harga berbagai jenis cabai di Kota Bekasi mengalami kenaikan (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Harga berbagai jenis cabai di Kota Bekasi mengalami kenaikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Harga komoditas cabai di pasaran Kota Bekasi mengalami kenaikan. Penyebab meroketnya semua harga jenis cabai karena pasokan dari daerah asal berkurang.

"Ketersediaannya yang kurang di daerah pemasok," kata Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023).

Eko menuturkan, jenis cabai yang naik di antaranya cabai merah kriting, cabai rawit hijau yang kenaikannya kisaran 12 persen dibandingkan harga awal. Awalnya, harga cabai merah kriting Rp 52.500 menjadi Rp 55 ribu per kilogram (kg) dan cabai rawit hijau dari Rp 47.500 menjadi Rp 52.500 per kg.

"Ada beberapa bahan mengalami kenaikan harga berkisar 12 persen melalui harga bahan pokok, seperti cabai rawit hijau dan juga cabai rawit merah," ujarnya.

Sementara bahan pokok dapur lainnya tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga, dapat dipastikan kondisi harga untuk komoditas lainnnya masih stabil. "Sedangkan yang lainnya turun, seperti bawang merah dan turunan bahan-bahan lainnya," kata Eko.

Dia menuturkan, beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabai selain persoalan pasokan, pupuk, dan kenaikan BBM adalah karena panen yang lama. Karena terkendala teknis atau cuaca panen cabai oleh petani bisa tersendat.

"Tersendatnya karena di daerah asal itu hujan jadi petani mudur metiknya, pengantarannya terlambat. Masalah ini berpengaruh pada kenaikan jadinya. Meski, kenaikannya masih tergolong fluktuatif," jelas Eko.

Menurut dia, jika ada harga bahan pokok lainnya naik di pasaran itu masih bisa berubah. Dan bahkan tidak sampai sepekan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan sudah bisa normal kembali.

"Enggak sampai sepekan juga, kadang kadang itungan jangka waktu sehari,dua hari ada lagi ketersediaannya. jadi enggak naik terus terusan," kata Eko.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi kebutuhan cabai besar sampai 34.896 ton per bulan, ketersediannya ada 104.688 ton per bulan. Untuk cabai rawit dari kebutuhannya 23.535 ton per bulan, ketersediaannya 70.605 ton per bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement