Jumat 17 Feb 2023 06:25 WIB

Intelijen Israel Pantau Aksi Protes yang Menentang Reformasi Peradilan

Badan intelijen menyampaikan informasi tentang aktivitas ekstrem sayap kanan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Badan Intelihen Israel, Shin Bet, memantau aksi protes terhadap reformasi peradilan. ilustrasi
Badan Intelihen Israel, Shin Bet, memantau aksi protes terhadap reformasi peradilan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Badan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet memantau aksi protes terhadap reformasi peradilan. Haaretz melaporkan, beberapa sumber mengatakan Shin Bet bekerja sama dengan polisi untuk memantau aktivis sayap kiri untuk mencegah serangan terhadap institusi pemerintah selama demonstrasi nasional.

Menurut Haaretz, Shin Bet dan polisi juga bekerja untuk merongrong terorisme dan mencegah persekongkolan di antara orang Yahudi yang berusaha mencapai rumah Ketua Knesset, Amir Ohana di Tel Aviv pada Senin (13/2/2023). Mereka juga mengumpulkan intelijen terkait rencana aktivis sayap kanan yang mencoba bentrok dengan pengunjuk rasa.

Baca Juga

Sebuah sumber polisi mengatakan, Departemen Yahudi Shin Bet melakukan kegiatan serupa selama protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Mereka khawatir pengunjuk rasa akan menyerang kediaman Netanyahu.  

Badan intelijen menyampaikan informasi intelijen tentang aktivitas ekstrem sayap kanan La Familia. Intelijen memperingatkan bahwa anggota organisasi tersebut mungkin berencana menyerang pengunjuk rasa anti-Netanyahu.

Belum lama ini ratusan prajurit dan tentara cadangan melakukan protes terhadap reformasi peradilan yang diusulkan oleh pemerintahan sayap kanan Netanyahu.  Personel Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan pawai tiga hari mulai Rabu (8/2/2023) pagi dari wilayah Latrun, yang terletak sekitar 15 kilometer dari Yerusalem, dan mengakhirinya di luar Mahkamah Agung pada Jumat (10/2/2023).

"Saya harap kita akan berhasil menahannya, dan memasukkan akal sehat ke dalam kelompok orang-orang yang tidak tersentuh ini yang memimpin pemeriksaan yudisial," kata Pensiunan Mayor Jenderal Tal Russo kepada Ynet News. 

Reformasi peradilan ini diusulkan oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin. Reformasi tersebut akan menjadi perubahan paling radikal dalam sistem pemerintahan di Israel.  Perubahan yang diusulkan antara lain membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, memberi pemerintah kekuasaan untuk memilih hakim, dan mengakhiri penunjukan oleh Jaksa Agung penasihat hukum untuk kementerian.

Selain itu, jika undang-undang tersebut disahkan oleh Knesset, tuntutan pidana yang dihadapi Netanyahu dan politisi lainnya dapat dicabut. Netanyahu telah didakwa atas tuduhan korupsi, namun dia menyangkal semua tuduhan itu.

Pawai protes tentara terjadi setelah ribuan orang turun ke jalan di kota-kota Israel selama lima minggu berturut-turut untuk memprotes rencana reformasi peradilan. Menurut media lokal, sekitar 50.000 orang, termasuk orang-orang dari organisasi non-pemerintah, pengacara, dan sektor teknologi, ikut serta dalam demonstrasi di Tel Aviv.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement