REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Twitter Elon Musk mengatakan, kemungkinan dia bersiap mundur sebagai kepala Twitter pada akhir tahun 2023. Saat itu akan menjadi waktu yang dinantikan bagi jutaan pengguna Twitter yang memilih Musk untuk mengundurkan diri sebagai CEO.
“Saya perlu menstabilkan perusahaan dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial. Mungkin menjelang akhir tahun akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain yang dapat menjalankan perusahaan,” kata Musk melalui tautan video di World Government Summit di Dubai, dikutip The Verge, Jumat (17/2/2023).
Meskipun sudah membocorkan rencana pergantian kepala perusahaan, Musk tidak memberikan informasi detail sosok yang akan mengisi posisinya. Menurut laporan dari Bloomberg dan CNBC, perburuan CEO baru telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak melakukan jajak pendapat tentang pengunduran diri sebagai CEO Twitter pada bulan Desember, Musk sebelumnya tidak menawarkan indikasi konkret kapan dia akan melakukannya. Dia hanya membagikan rencana akan meninggalkan peran sebagai CEO setelah dia menemukan orang yang tepat.
Nantinya, setelah mengundurkan diri, Musk berencana tetap menjalankan tim perangkat lunak dan server Twitter. Musk menjabat sebagai CEO setelah mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada akhir Oktober.
Selama dia mengambil alih, perusahaan telah menghadapi gelombang tantangan. Misal, pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar, pemutusan kebijakan baru, dan penurunan pendapatan iklan.
Terlepas dari komentar Musk tentang kemungkinan meninggalkan posisi CEO-nya pada akhir tahun, dia memiliki kebiasaan salah memperkirakan rencana masa depan. Tesla Cybertruck sekarang akan memasuki produksi pada tahun 2024, lebih dari dua tahun lebih lambat dari tanggal asli akhir 2021 yang diberikan selama peluncurannya pada 2019. Musk juga sebelumnya mengatakan, Tesla harus dapat mengemudi sendiri di seluruh negeri pada akhir 2017. Setengah dekade kemudian, prestasi tersebut belum tercapai.