Jumat 17 Feb 2023 07:50 WIB

Israel Dukung Kedaulatan Ukraina

Dukungan tersebut disampaikan Menlu israel Eli Cohen saat berkunjung ke Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File -- Seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks yang dibungkus dengan bendera nasional Ukraina dan Israel berdoa di Tembok Barat,di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 4 Maret 2022. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Kamis (16/2/2023) mengatakan, Israel berkomitmen terhadap kedaulatan Ukraina.
Foto: AP/Mahmoud Illean
File -- Seorang pria Yahudi ultra-Ortodoks yang dibungkus dengan bendera nasional Ukraina dan Israel berdoa di Tembok Barat,di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 4 Maret 2022. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Kamis (16/2/2023) mengatakan, Israel berkomitmen terhadap kedaulatan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Kamis (16/2/2023) mengatakan, Israel berkomitmen terhadap kedaulatan Ukraina. Hal ini diungkapkan dalam kunjungan pertama seorang menteri Israel ke negara yang dilanda perang sejak invasi Rusia dimulai hampir setahun yang lalu.

“Israel berdiri teguh dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina dan tetap berkomitmen pada kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” kata Cohen, saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Baca Juga

Tak lama setelah tiba, Cohen mengunjungi daerah Bucha yang terletak di pinggiran Kiev. Bucha adalah tempat dugaan pembantaian warga sipil Ukraina oleh pasukan Rusia.

“Gambaran tragis masih membekas di hati saya. Israel menentang keras pembunuhan warga sipil tak berdosa," ujar Cohen, dilaporkan The Straits Times, Kamis (16/2/2023).

Dalam kunjungan ini, Cohen tidak mengumumkan janji bantuan senjata, yang diminta oleh Ukraina selama berbulan-bulan. Dia mengatakan pemerintah Israel akan mendukung dan membantu menyetujui jaminan hingga 200 juta dolar AS untuk proyek-proyek Israel dalam perawatan kesehatan dan infrastruktur sipil.

Cohen mengatakan, prakarsa perdamaian Ukraina di Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu depan juga akan mendapat dukungan Israel.

Israel telah mengadopsi pendekatan hati-hati sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina Februari lalu. Israel berusaha untuk menjaga netralitas antara pihak yang bertikai.

Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina selama konflik, tetapi tidak mengirimkan senjata. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, dia mempertimbangkan bantuan militer untuk Ukraina. Hal ini mendorong Moskow untuk memperingatkan bahwa pasokan senjata lebih lanjut ke Ukraina akan menyebabkan eskalasi konflik.

Dalam kunjungannya, Cohen juga memberikan penghormatan di monumen peringatan Babi Yar Kiev. Hampir 34.000 orang Yahudi dibantai pada 1941 saat Kiev berada di bawah pendudukan Nazi.

Israel juga menekankan hubungan khususnya dengan Moskow. Cohen mengatakan, lebih dari satu juta warga Israel berasal dari bekas negara Uni Soviet. Cohen secara resmi membuka kembali kedutaan Israel di Kiev

"Misi diplomatik akan kembali ke aktivitas berkelanjutan, dengan tujuan memperkuat hubungan antar negara,” kata Cohen.

Sementara itu, Kuleba mengatakan, Israel mengetahui daftar kebutuhan militer Ukraina. " Kami akan menunggu keputusan yang relevan dibuat, terutama mengenai perlindungan langit Ukraina,” kata Kuleba.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement