REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Militer Taiwan pada Kamis (16/2/2023) mengatakan, mereka telah menemukan sisa-sisa balon cuaca yang kemungkinan jatuh dari Cina di sebuah pulau terpencil dan berlokasi strategis di dekat pantai Cina. Penemuan ini terjadi di tengah perselisihan antara Cina dan Amerika Serikat mengenai balon mata-mata.
Tentara Taiwan mengatakan, Kamis pagi pasukannya di Pulau Dongyin, bagian dari Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan di lepas pantai Fuzhou Cina, mengamati benda tak dikenal jatuh dari langit. Kemudian mereka menemukan sisa-sisa balon di lapangan tembak.
Balon tersebut berdiameter sekitar 1 meter dengan kotak instrumen yang ditandai dengan tulisan karakter Cina yang disederhanakan. Tulisan itu berbunyi, "Taiyuan Radio No. 1 Factory Co., Ltd.", "instrumen suara datmosfer digital GTS13 " dan "instrumen meteorologi". Taiyuan adalah kota besar di Cina utara.
"Penyelidikan awal menentukan bahwa sisa-sisa itu adalah alat pendeteksi meteorologi, yang telah dikumpulkan oleh departemen terkait untuk evaluasi lebih lanjut," kata pernyataan tentara Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan pada Selasa (14/2/2023) mengatakan, mereka tidak melihat balon pengintai dari Cina di sekitarnya. Perselisihan antara Cina dan Amerika Serikat mengenai balon mata-mata memicu kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan militer.
Dongyin berada di puncak Selat Taiwan. Ini adalah jalur penting bagi setiap pasukan Cina yang menuju ke selatan dari Provinsi Zhejiang jika mereka menyerang Taiwan. Pulau itu dipertahankan dengan baik.
Tahun lalu, Taiwan mengatakan sebuah pesawat kecil Cina yang digerakkan baling-baling terbang di dekat Dongyin. Pemerintah curiga Cina mengerahkan pesawat sipil untuk menguji respons militer Taiwan.
Cina juga mengerahkan drone untuk mendengung di pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di dekat pantai Cina Agustus lalu. Tepatnya ketika Beijing melakukan latihan perang di dekat Taiwan. Latihan militer baru berakhir setelah pasukan Taiwan menembak jatuh satu drone.
Taiwan telah memprotes peningkatan gangguan oleh angkatan bersenjata Beijing selama tiga tahun terakhir. Termasuk jet tempur yang terbang di dekat Taiwan dan pesawat tak berawak yang berdengung di lepas pantai negara itu.