Jumat 17 Feb 2023 09:22 WIB

Sekjen NATO Desak Turki Ratifikasi Aplikasi Finlandia dan Swedia

Finlandia dan Swedia mendaftar untuk gabung NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Kamis (16/2/2023), sudah waktunya bagi Turki untuk meratifikasi aplikasi oleh Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan itu.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Kamis (16/2/2023), sudah waktunya bagi Turki untuk meratifikasi aplikasi oleh Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sekretaris Jenderal aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan pada Kamis (16/2/2023), sudah waktunya bagi Turki meratifikasi aplikasi Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan itu. Permintaan ini disampaikan saat dia berbicara pada konferensi pers bersama di Ankara dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Stoltenberg menggambarkan protes pembakaran Alquran sebagai tindakan tercela dan Pemerintah Swedia dinilai telah menunjukkan posisi yang kuat terhadap protes yang harus dipuji. “Bagi saya, ini hanya menunjukkan Swedia dan Finlandia memahami dan menerapkan kebijakan yang mengakui keprihatinan yang diungkapkan Turki. Dan inilah mengapa saya pikir sudah waktunya untuk meratifikasi,” katanya.

Baca Juga

Namun, Cavusoglu mengulangi posisi Turki yang dapat mengevaluasi tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO secara terpisah. Meski mengakui Swedia telah mengubah undang-undang tentang terorisme sejalan dengan tuntutan Turki dan dia meminta perubahan itu harus dilaksanakan sepenuhnya.

Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Tawaran keanggotaan mereka telah diratifikasi oleh semua sekutu kecuali Hungaria dan Turki.