Milad ke-80, UII Angkat Tema Substansif, Inklusif, dan Kontributif
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Suasana kampus UII Yogyakarta. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) akan memperingati milad ke-80 pada 27 Rajab 1444 H atau 20 Februari 2023. Tema yang diangkat pada milad ke-80 kali ini yaitu subtansif, inklusif, dan kontributif.
"Substansif merepresentasikan khidmat UII di usia ke-80 ini dalam pertumbuhan yang lebih substansif sesuai dengan visi dan misinya," kata Ketua Panitia Milad ke-80 UII Ahmad Sadzali, Kamis (16/2/2023).
Kemudian inklusif sendiri menggambarkan eksistensi UII yang bersifat plural dengan terbuka, tidak fanatik terhadap satu pemahaman keislaman. serta menjaga keharmonisan dalam kemajemukan keyakinan serta mendukung semangat kebangsaan. Sedangkan kontributif mencerminkan komitmen UII untuk senantiasa memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia dan masyarakat dunia.
"Perayaan milad tidak hanya dilihat dari aspek lahiriyah saja. Jauh dibalik itu, terdapat makna batiniah yang sangat mendalam," ujarnya.
Ahmad mengatakan, pada perayaan milad nanti juga akan dimeriahkan berbagai agenda. Beragam agenda yang akan digelar merupakan salah satu wujud ekspresi kebahagiaan keluarga besar UII terhadap capaian demi capaian yang telah diraih.
"Agenda milad UII ditetapkan dari bulan Februari hingga bulan Juli 2023. Pembukaan agenda milad ditandai dengan Pidato Milad ke-80 UII yang akan diselenggarakan pada 20 Februari 2023. Momentum milad kali ini juga akan ditandai dengan berbagai aktivitas, termasuk peluncuran buku, olahraga, seminar nasional, dan jalan sehat," jelasnya.
Ahmad menambahkan milad ke-80 ini juga sekaligus mengawali semangat dalam menyongsong 1 Abad UII. Pada tahun 1464 H atau 2042 masehi, UII akan berusia 100 tahun. Pada perayaan ini civitas academica mulai menghitung mundur usia UII menuju 1 abad.
"Gelora songsong 1 abad ini mencerminkan semangat UII sebagai perguruan tinggi pionir di Indonesia untuk semakin matang dalam menyambut era masa depan yang sarat perubahan, dengan berdasar pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan," ungkapnya.