REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mempermasalahkan tinggi badan seseorang. Khususnya untuk menjadi calon taruna TNI dan calon pasangan cucunya. 

Hal itu disampaikan oleh Megawati dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2). Megawati awalnya mempersoalkan syarat tinggi badan calon taruna TNI hanya 160 cm di hadapan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang hadir dalam kegiatan itu. 

Megawati tak menyukai kebijakan yang dikeluarkan oleh Eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia merasa calon taruna TNI sebaiknya mempunyai tinggi 180 cm. 

"Dik (Andika), lha ngopo lho, Dik. Saya gembor-gemborin pemuda Indonesia tingginya 180 cm. Lah tahu-tahu kamu keluarin yang namanya tinggi minimum 160 cm, iki ngopo toh?" kata Megawati dalam sambutannya. 

Andika beralasan sulit menemukan calon taruna dengan tinggi 180 cm di Indonesia. Alasan itu, tak membuat Megawati puas. Ia Iantas menawar syarat tingginya 170 cm. 

"Yo jangan 160 cm lah. Mbok bilang, 'biar rada keren, ya 170 cm lah', sampai nawar gitu lho," ujar Ketum PDIP itu.

Megawati lantas menyinggung Yudo. Ia mengajak Yudo memperbaiki masalah ini salah satunya dengan mengatasi stunting. 

"Pak Yudo, ini mesti diomongin ibu-ibunya, kenapa? Akibat stunting tadi, iki piye toh?.

Selain itu, Megawati berharap, calon pasangan cucunya punya tinggi badan minimal 180 cm. Ia menyebut, punya tujuh cucu terdiri dari lima perempuan dan dua pria. Ia memperingati, cucu perempuannya agar tak menggandeng pria yang pendek.

"Lho iya dong maunya 180 (sentimeter). Saya ngomongin dong ke cucu saya, 'yang keren dong, ganteng'. Yang ini kan lima perempuan, cantik-cantik lagi. Aduh aku ya sayang loh, kalau dipek wong elek," ucap Megawati. 

Megawati tak ingin cucunya dinikahi oleh pria dengan tinggi di bawah 180 cm. "Sekarang aku bilang, 'kalau ada yang naksir, enggak usah kelenger dulu ya. Dijejer-jejer aja, liatin dulu supaya tanding, jangan cari yang pendek ya'," ucap Megawati.

Ikuti Whatsapp Channel Republika