Jumat 17 Feb 2023 14:07 WIB

Perbaikan Jalan di Indramayu akan Dikebut Tahun Ini

Masyarakar Desa Pranggong menanami ruas jalan raya di desa itu dengan pohon pisang.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah kendaraan melintasi jalan berlubang yang ditanami pohon pisang.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Sejumlah kendaraan melintasi jalan berlubang yang ditanami pohon pisang.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Perbaikan ruas jalan kabupaten di Kabupaten Indramayu akan dikebut mulai tahun ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, pada 2023 ini, sudah menganggarkan kegiatan perbaikan ruas jalan, khususnya ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.  

''Sekarang kita masih proses perencanaan. Mudah-mudahan bulan depan sudah mulai proses lelang,'' kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga

Asep mengatakan, dalam kegiatan perbaikan ruas jalan, kondisi cuaca akan sangat berpengaruh. Karena itu, proses perencanaan yang saat ini dilakukan juga sambil menunggu berkurangnya intensitas hujan. ''Sambil nunggu nih, cuaca juga kan masih hujan,'' tutur Asep.

Ketika ditanya mengenai panjang ruas jalan kabupaten yang akan diperbaiki tahun ini, Asep mengaku tidak hafal angka pastinya  ''Yang jelas banyak. Kita penanganan prioritas untuk ruas jalan-jalan kabupaten,'' tutur Asep.

Meski tidak menyebutkan titik lokasinya, namun dia menyebutkan, sejumlah ruas jalan, yang selama ini dikeluhkan oleh warga, sudah masuk penganggaran untuk perbaikan tahun ini.

Seperti diberitakan, salah satu ruas jalan yang mengalami kerusakan parah di antaranya di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan. Sejumlah warga bahkan menanami ruas jalan raya di desa itu dengan pohon pisang, Kamis (16/2/2023).  Hal itu sebagai bentuk kekesalan mereka karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki selama bertahun-tahun.

Berdasarkan pantauan Republika, kerusakan jalan raya di Desa Pranggong menyebar di berbagai titik. Kondisi jalan berlubang-lubang, dengan diameter dan kedalaman yang bervariasi.

Di saat musim hujan seperti sekarang, lubang-lubang itu tertutup air yang keruh kecoklatan, mirip kubangan kerbau. Kondisi aspal jalan yang sudah terkelupas di berbagai titik juga membuat jalanan tersebut hanya tinggal berupa tanah yang sangat licin saat terkena air.

‘’Sudah tidak terhitung berapa banyak korban yang jatuh akibat kondisi jalan yang rusak seperti ini,’’ kata seorang warga setempat, Rudi Hartono (37). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement