REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas Yakesma salurkan bantuan tahap pertama berupa logistik untuk penyintas gempa Turki pada hari kamis (16/02/23). Melalui relawan Yakesma yang berada di Turki, bantuan diserahkan langsung ke lokasi pengungsi di Wisma KBRI Ankara dan Asrama KYK Pemerintah Turki.
Ini adalah bentuk solidaritas kemanusiaan pasca terjadinya gempa Turki berkekuatan 7,8 magnitudo yang menewaskan 41.132 orang pada Senin (6/02/23) dilansir dari CNN per Rabu (15/2/23). Berpusat di kahramanmaraş, gempa juga dirasakan di Turki bagian Selatan hingga Suriah, menjadikannya gempa terparah dalam rentang waktu 100 tahun terakhir di wilayah tersebut.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa kebutuhan pokok harian seperti peralatan mandi, makanan instan, popok bayi, jilbab dan pakaian sehari-hari. Yakesma juga salurkan kebutuhan musim dingin seperti jaket hangat, hoodie hangat, kaos kaki tebal, kupluk, dan celana termal.
Ade Putri Yuliana selaku relawan Yakesma yang berada di Turki menjelaskan, lokasi pertama penyaluran yang bertempat di Asrama (KYK Pemerintah Turki), difokuskan pada perlengkapan bayi, seperti popok, tisu bayi, pakaian dan kebutuhan bayi lainnya. Lalu ada juga perlengkapan hygiene berupa sabun, odol, sikat gigi, tisu, dan masih banyak lagi yang termasuk di dalam paket penyaluran termasuk makanan yang bisa mereka konsumsi langsung.
“Dan untuk penyaluran di Wisma (KBRI Ankara) kurang lebih sama, namun lebih difokuskan pada pakaian, baju hangat dan juga perlengkapan musim dingin lainnya” ucap Putri.
Penyaluran tidak hanya berupa logistik, tapi juga pakaian hangat mengingat di Turki saat ini sedang berlangsung musim dingin di mana suhu terendah bisa mencapai -1 derajat celcius.
Sahabudin selaku Direktur Laznas Yakesma berharap bantuan yang telah diberikan dapat meringankan beban yang terkena musibah di Turki baik WNI maupun warga asli Turki. "Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dalam membantu penyintas gempa Turki sehingga semakin banyak bantuan yang diberikan bukan hanya saat emergency tapi juga sampai tahap recovery.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika