REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Implementasi digitalisasi dinilai akan semakin memperkuat pemulihan industri pariwisata. Hal itu terutama telah terjadi di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat ungkap CEO of Transport Traveloka Iko Putera.
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/2/2023), pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah melakukan langkah-langkah konkret bagi percepatan pemulihan industri pariwisata khususnya di wilayah Bandung Raya. Iko mengatakan, pihaknya secara aktif mendorong terwujudnya digitalisasi layanan perjalanan dan wisata secara end-to-end, seiring meningkatnya minat wisatawan ke Bandung Raya.
Mengutip hasil riset East Ventures Digital Competitiveness Index (EV DCI) Tahun 2022, Iko mengungkapkan, Bandung Raya menempati posisi kedua berdaya saing digital tertinggi di Indonesia dengan skor 62,8.
"Bandung Raya menjadi salah satu bukti, kuatnya peran digitalisasi bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi baru, termasuk industri pariwisata di Indonesia. Kami percaya upaya percepatan digitalisasi akan memperkuat pemulihan sektor pariwisata di Bandung Raya," katanya.
Bandung Raya menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung karena menawarkan beragam hiburan dan atraksi, baik di dalam ruangan, luar ruangan, playground, ataupun wellness.
Data internal Traveloka menyebutkan, pencarian konsumen mengenai akomodasi, seperti hotel, vila, apartemen, dan glamping di Bandung Raya meningkat tajam hingga lebih dari dua kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Selain itu, permintaan konsumen untuk menikmati berbagai atraksi wisata di Bandung Raya juga meningkat hingga 86 persen pada 2022.
Kunci pencarian tertinggi
Data Traveloka juga menyebutkan ada empat kata kunci pencarian tertinggi untuk destinasi wisata di Bandung, yaitu Trans Studio Bandung, layanan wellness, wisata di Lembang, dan Waterpark Bandung. Lima atraksi lokal yang paling diminati wisatawan adalah The Great Asia Africa, Floating Market, Farmhouse Lembang, Taman Rekreasi Air Panas Alam Sari Ater, dan Trans Studio Bandung.
Peminat penggunaan sarana transportasi ke Bandung Raya juga meningkat, yang mana pada 2022, permintaan bus dan shuttle naik dua kali lipat dibandingkan 2021.
"Digitalisasi memberikan akses dan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen untuk mendapatkan layanan transportasi dari dan menuju Bandung Raya mulai dari bus, shuttle, kereta api, sewa mobil, atau mobil pribadi. Ditambah, semakin membaiknya akses infrastruktur transportasi darat, yang mana pemerintah akan meluncurkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Hal ini tentunya dapat semakin mendorong pertumbuhan wisata di Bandung Raya," jelas dia.