Sabtu 18 Feb 2023 07:35 WIB

Wakil PM Malaysia: Pemuka Agama Berperan Penting dalam Kebijakan Pemerintah

Ulama bertindak sebagai kelompok referensi sebelum sebuah kebijakan diterapkan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi (tengah) tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Malaysia, 09 September 2021.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi (tengah) tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Malaysia, 09 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pemuka agama memainkan peran penting dalam pemerintahan. Menurut dia, para pemuka agama ini dapat bertindak sebagai kelompok referensi sebelum sebuah kebijakan diterapkan. 

 

Baca Juga

Dalam menyampaikan pidato sambutan di upacara Liqa' Perdana Ilmuwan Ahli Sunnah Wal Jamaah di kediaman resminya Sri Satria, Jumat malam (17/2/2023), Ahmad Zahid mengatakan pandangan para ulama dapat memastikan arah dalam kebijakan yang dipandu oleh Quran dan Sunnah. Sehingga semua upaya dilakukan mencapai tujuan yang ditetapkan.

 

“Kerja sama antara pemimpin dan ulama dapat memastikan setiap masalah yang dihadapi negara dapat diatasi berdasarkan ajaran Islam. Semua kritik dan saran dari para ulama disambut baik untuk memastikan kepemimpinan negara selalu diberkahi,” katanya, dilansir dari Bernama, Sabtu (18/2/2023).

 

Untuk memperkuat mekanisme check and balance, dia mengatakan dewan agama dengan ulama akan berfungsi sebagai platform penting membantu pemerintah menghasilkan berbagai ide untuk bermartabat Islam. Karena menurutnya, para ulama adalah mercusuar bagi masyarakat dan berperan memberikan pencerahan dalam semua aspek kehidupan manusia berdasarkan Quran, Sunnah, ijma (konsensus) dan qiyas (yurisprudensi atau analogi).

 

Namun, Ahmad Zahid menyarankan para ulama tidak menyalahgunakan ayat-ayat Alquran atau menggunakan agama untuk membenarkan tindakan tidak bermoral, atau menggunakan ijma dan qiyas untuk mencapai tujuan politik. Tetapi, ulama diminta untuk menerapkan pengetahuan yang relevan untuk memperkuat dan menjaga kemurnian Islam.

 

Dia mengatakan Pemerintah Persatuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim diciptakan untuk memastikan orang-orang dari semua ras dan agama di Malaysia tetap bersatu dan saling menghormati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement