REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perkembangan teknologi saat ini telah memengaruhi ekonomi dunia dan merubah kegiatan perekonomian menjadi ekonomi digital.
Dalam webinar yang digelar Rabu (15/2/2023) lalu, anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengatakan teknologi jadi penting saat ini di industri, maka butuh ketrampilan digital.
“Dalam ekonomi digital, inovasi dan melek digital sangat dibutuhkan. Individu yang terampil digital maka akan dapat kesempatan pekerjaaan/penghasilan,” katanya dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).
Dia menyebutkan, berdasarkan hasil survei, hanya 18 persen UMKM di Indonesia yang menggunakan platform digital sebagai sarana pemasaran, padahal pengguna internet di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya hingga saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga pengguna internet di Asia.
Maka dari itu, kata dia, pengembangan literasi digital di Indonesia merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat untuk mendukung proses digitalisasi di Indonesia. Peningkatan literasi digital meliputi peningkatan kecakapan menggunakan teknologi digital untuk berinovasi, menciptakan, dan memasarkan produk dengan baik.
“Literasi digital dapat membantu individu dan organisasi untuk bekerja lebih efisien, menjangkau jaringan dan akses.” terangnya.
Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, mengatakan, jika di era transformasi digital, risiko penggunaan internet seperti hoax, cyberbullying, dan digital fraud juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan rendahnya indeks literasi digital masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, agar masyarakat dapat memanfaat teknologi digital dengan lebih produktif, bijak, dan efektif, perlu adanya keseimbangan antara peningkatan teknologi dan peningkatan literasi digital.
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar, Puteri Komarudin, menyatakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan memahami, mengelola, dan menggunakan teknologi dengan bijak agar dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Literasi digital bukan hanya mencakup kemampuan mencari dan membaca informasi di internet, melainkan juga suatu proses berpikir secara kritis untuk mengelola, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang didapat dari berbagai sumber digital secara benar, cermat, beretika, dan penuh tanggung jawab.
Dia menjelaskan, beberapa manfaat dari kemampuan literasi digital yang baik antara lain menghemat waktu, menghemat biaya, memperluas jaringan, membantu dalam membuat keputusan yang baik, dapat memperoleh informasi dengan cepat, serta memperkaya keterampilan individu.
Dia mengatakan, kemampuan literasi digital yang baik dapat berdampak terhadap beberapa sektor, salah satunya adalah ekonomi. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, seluruh kegiatan perekonomian beralih dari tradisional menjadi digital. Peningkatan teknologi memberikan dampak positif tersendiri bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.
Kedua, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan dengan kemudahan yang diperoleh oleh konsumen dalam melakukan aktivitas jual beli, kemudahan promosi dan pemasaran suatu produk, serta jangkauan pasar yang lebih luas.
Walaupun begitu, peningkatan teknologi di bidang ekonomi juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya. Pertama, angka pengangguran akan semakin meningkat dikarenakan tingginya kualifikasi tenaga kerja.
Selanjutnya, akan muncul sifat konsumtif sebagai akibat dari kompetisi yang ketat pada era globalisasi sehingga dapat melahirkan generasi dengan moral yang menurun.
Terakhir, meningkatnya tindak kejahatan di internet seperti penipuan online dalam proses jual beli yang tentunya dapat merugikan banyak pihak.
“Maka dari itu, perlu diperhatikan banyak hal saat meningkatkan ekonomi digital agar dampak negatif tersebut dapat diminimalkan sehingga dapat memberikan keuntungan dan kenyamanan bagi pengguna dan pelaku usaha,” kata dia.