REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selena Gomez kembali mengenang masa-masa ketika dirinya didiagnosis lupus, penyakit autoimun lantaran sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat, pada 2015 lalu. Penyanyi asal AS tersebut mengungkap bahwa obat lupus telah menyebabkan berat badannya naik.
"Saat aku minum obat lupus, efeknya membuat tubuh menahan lebih banyak air, dan itu sangat normal. Lalu ketika aku tidak lagi minum obat, berat badanku cenderung turun,” kata Selena seperti dilansir dari Film News, Sabtu (18/2/2023).
Ia kemudian menyampaikan pesan kepada penggemar untuk lebih mencintai diri sendiri dan tidak malu dengan semua hal yang pernah dilalui di masa lalu. Pelantun “Ice Cream” itu juga menegaskan bahwa kesehatannya lebih penting daripada berat badannya.
"Aku ingin kamu tahu bahwa kamu cantik dan luar biasa. Ya, kita pasti pernah melewati hari-hari dimana mungkin merasa seperti sampah, tetapi aku lebih suka menjadi sehat dan merawat diri saya sendiri. Obat-obatan aku penting, dan aku percaya bahwa itulah yang membantuku,” jelas dia.
Wanita berusia 30 tahun ini pun mengatakan bahwa kenaikan berat badan yang pernah terjadi padanya tidak membuat dia malu. Hal itu sekaligus menanggapi beberapa komentar negatif terkait kenaikan berat badan Selena.
"Aku bukan model. Ya, mereka luar biasa, tapi aku jelas bukan model. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintai kalian, dan terima kasih telah mendukung dan memahamiku. Dan jika tidak, pergilah,” kata dia.
Untuk mengobati penyakit lupusnya, Selena harus menjalani transplantasi ginjal dari sahabatnya, Francia Raisa, pada tahun 2017. Tindakan ini menjadi satu-satunya jalan Selena agar mendapat kesembuhan.