REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Pada tanggal 15 Februari lalu perwakilan dari Hiroshima University of Economics tiba di Yogyakarta untuk melaksanakan program Indonesia International Collaboration Project. Mereka akan berada di Yogyakarta dan sekitarnya untuk pelaksanaan program ini selama 6 hari ke depan.
Indonesia International Contribution Project (IICP) adalah proyek Kerjasama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) terutama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dengan Hiroshima University of Economics (HUE) dengan fokus utama yaitu Tenun Lurik. Program ini diadakan untuk melestarikan serta membantu menggeliatkan ekonomi dalam penjualan Tenun Lurik.
Beberapa desa penghasil tenun lurik di sekitar Yogyakarta memiliki keterbatasan dalam dana dan juga kapasitas produksi. Desa penghasil ini juga memiliki kesulitan dalam memasarkan dan memperkenalkan Tenun Lurik kepada masyarakat luas. Maka dari itu IICP hadir untuk mengoptimalkan dan mengisi kekosongan tersebut. IICP juga memberikan wadah kepada mahasiswa dari HUE dan UGM untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung.
Kolaborasi ini dihadiri oleh 15 perwakilan mahasiswa Hiroshima University of Economics serta 2 dosen yang membimbing dan mengawasi program kolaborasi ini Takahiro Yamate dan Takayuki Nakamura.
Dalam upacara pembukaan IICP turut hadir Head of the Office of International Affairs Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Bpk. Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suyanto, S.E.,M.B.A., Ph.D., perwakilan dari BEM FEB UGM dan panitia IICP dari UGM.
Dalam upacara pembukaan disampaikan oleh Nakamura “Setelah lama program IICP ini absen karena pandemi Virus Corona, kali ini kami perwakilan dari Hiroshima University of Economics sangat senang bisa kembali hadir di Indonesia untuk melaksanakan IICP” Selain mengungkapkan kesenangannya bisa kembali ke Indonesia Yamate Sensei juga mengungkapkan tujuan dari IICP yaitu untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dan juga Jepang serta juga membantu meningkatkan ekonomi di desa penghasil tenun lurik.
Kemudian disampaikan oleh Gumilang Aryo Sahadewo bahwa UGM menyambut baik kehadiran HUE dan sangat senang bisa berkolaborasi dan bekerja sama dalam pelaksanaan IICP ini. Dalamsambutannya Gumilang juga menyampaikan bahwa UGM sangat terbuka dalam bekerja sama eengan Universitas dari mancanegara dan akan menerima beberapa universitas mancanegara lain dalam waktu dekat.
Dengan dibukanya IICP pada upacara pembukaan ini maka dimulailah rangkaian acara IICP 2023 yang akan meliputi
1. Tur Kampus FEB UGM serta pengenalan budaya Indonesia.
2. Penjualan Produk Tenun Lurik Kepada Masyarakat
a. Penjualan ini adalah upaya untuk memasarkan dan memperkenalkan produk tenun lurik kepada masyarakat luas
3. Kunjungan ke desa penghasil Tenun Lurik
a. Kunjungan ini akan memberikan perkenalan dan edukasi tentang budaya tenun lurik kepada para mahasiswa dari HUE
b. Membantu memberikan kontribusi ekonomi kepada desa penghasil karena dengan adanya pengunjung ke desa.
Kolaborasi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan antara HUE dan UGM setelah terjadinya pandemi dan harapannya akan menjadi program yang sukses melaksanakan segala visi dan misinya.