Sabtu 18 Feb 2023 16:50 WIB

AS Sebut 9 Ribu Tentara Bayaran Rusia Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Tentara bayaran Rusia ini merupakan narapidana yang direkrut oleh Wagner Group.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Tentara Ukraina menembakkan senjata antipesawat ke posisi dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina timur,  Sabtu (4/2/2023), di tengah invasi Rusia.
Foto: EPA-EFE/SERGEY SHESTAK
Tentara Ukraina menembakkan senjata antipesawat ke posisi dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina timur, Sabtu (4/2/2023), di tengah invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, lebih dari 30 ribu tentara yang dikirim perusahaan kontraktor militer swasta Rusia, Wagner Group, telah menjadi korban dalam pertempuran di Ukraina. Sekitar 9.000 di antaranya tewas.  

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby memperkirakan, 90 persen tentara dari Wagner Group yang tewas dalam pertempuran di Ukraina sejak Desember tahun lalu merupakan narapidana. Separuh dari mereka tewas ketika pertempuran di kota Bakhmut di Ukraina timur meningkat.

Baca Juga

Menurut Kirby, tentara Wagner telah memperoleh kemajuan dalam pertempurannya di Bakhmut dan sekitarnya. Kendati demikian, hal itu dicapai dengan konsekuensi besar. “Mungkin saja mereka akhirnya berhasil di Bakhmut, tapi itu tidak akan berarti bagi mereka karena hal tersebut tak memiliki nilai strategis yang nyata,” ujar Kirby dalam pengarahan pers, Jumat (17/2/2023).

Kirby mengungkapkan, Wagner Group sangat bergantung pada narapidana yang direkrut tanpa pelatihan kemudian dikirim ke medan perang. Dia mengatakan, pasukan Ukraina akan mempertahankan garis pertahanan yang kuat di seluruh wilayah Donbas.