Ahad 19 Feb 2023 01:16 WIB

Minta Pindah Kursi Pesawat karena Tangisan Anak-Anak, Wanita Ini Malah Dituduh Kasar

Wanita ini naik pesawat dengan penerbangan jam 2 pagi dan berharap bisa tidur.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Pesawat (ilustrasi). Wanita ini dituduh kasar ketika meminta pindah tempat duduk di pesawat.
Foto: www.freepik.com
Pesawat (ilustrasi). Wanita ini dituduh kasar ketika meminta pindah tempat duduk di pesawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita yang tak disebutkan namanya mengeklaim dicap "kasar" oleh orang tua dari dua orang anak yang ditemui di pesawat. Hal ini terjadi setelah ia mencoba memindahkan kursi dalam penerbangan untuk menghindari teriakan anak-anak tersebut.

Penumpang itu mengatakan, dia mendapat tatapan marah dari pasangan itu setelah meminta kursi lain dalam perjalanan pesawat. Dia menjelaskan, dia naik pesawat dengan penerbangan jam 2 pagi dan berharap bisa tidur. Namun, mimpi itu pupus ketika dia duduk di samping sebuah keluarga dengan dua anak yang berisik.

Baca Juga

Wanita itu mengatakan, setelah naik, dia kemudian bertanya kepada pramugari apakah mereka bisa memindahkan kursi. Pramugari mengatakan, permintaan tersebut tak bisa dilakukan saat itu karena distribusi berat pesawat. Namun dari unggahan di Reddit, dia mengatakan mengerti alasannya.

"Saat mengantre untuk naik ke pesawat, ada satu keluarga beranggotakan empat orang di depan kami," ujar wanita itu seperti dilansir laman Daily Record, Kamis (16/2/2023).

Ia menjelaskan, keluarga tersebut terdiri atas suami dan istri usia sekitar 40a-n, satu anak (sekitar lima tahun), dan satu bayi yang tidak lebih dari dua tahun. Anak berusia lima tahun itu melompat-lompat, benar-benar penuh energi. Sementara sang bayi juga menangis sangat keras.

"Saya merasa sedih untuk si orang tua karena mereka mencoba yang terbaik untuk mengendalikan anak-anak mereka tetapi tidak berhasil. Ketika kami naik pesawat, keluarga itu duduk di seberang lorong dari saya dan pasangan saya," jelas penumpang.

Wanita itu menjelaskan, dia tidak senang dengan pengaturan tempat duduk mereka. Melihat suasana pesawat yang setengah kosong, dia meminta pindah dari anak yang ribut dan bayi yang menangis.

Para pramugari membiarkan mereka bergerak tanpa masalah. Ia juga memutuskan ingin mengganti kursinya, tetapi ketika bertanya kepada pramugari, mereka tidak diizinkan.

"Saya kemudian bertanya apakah saya bisa membeli tiket kelas satu dan dipindahkan ke depan karena saya melihat masih ada dua kursi yang tersedia," ujarnya.

Pramugari mengatakan "tidak" karena semua transaksi harus dilakukan di konter sebelum kami naik. "Bayi itu menangis selama satu jam pertama penerbangan, dan anak yang lebih tua terus melompat-lompat di kursinya dan berbicara dengan keras," ujarnya.

Pada titik tertentu, anak berusia lima tahun itu secara tidak sengaja menumpahkan jus karena meremas kotak jusnya terlalu keras. Orang tua sang anak memandang wanita itu dan pasangannya sepanjang penerbangan. "Mereka meminta maaf atas insiden jus ketika itu terjadi, tapi saya merasakan tatapan mereka sampai kami mendarat."

Ketika turun dari pesawat, wanita itu memutuskan untuk bertanya kepada orang tuanya mengapa mereka memelototinya. Dia mengeklaim bahwa mereka menuduhnya "kasar" karena meminta untuk menjauh dari mereka. Masalah pesawat wanita itu dengan cepat memicu perbincangan di media sosial, dengan orang-orang yang ingin memberikan pendapat mereka tentang insiden tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement