REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perumnas mengalami pertumbuhan pendapatan 31,53 persen pada 2022 dan telah mencapai target pendapatan yang sudah ditentukan. Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan capaian positif ini merupakan hasil dari perbaikan dan transformasi yang telah dilakukan sepanjang 2022 dan kelanjutan dari program korporasi yang sebelumnya juga telah dijalankan di tahun-tahun sebelumnya.
"Selama 2022, kami berupaya untuk tetap fokus pada perbaikan perusahaan mengingat pergerakan pasar properti yang semakin dinamis dan tumbuh positif karena pandemi covid yang terus melandai," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/2/2023).
Budi menyampaikan hal ini sejalan dengan optimisme pasar pada sektor properti selama 2022. Secara program strategis perusahaan, lanjut Budi, Perumnas telah melakukan pemasaran yang agresif, program efisiensi biaya, manajemen cash flow, penguatan tata kelola dan manajemen risiko, serta melajutkan upaya restrukturisasi yang terintegrasi.
Menurut Budi, sejumlah program dan kebijakan ini turut mendorong Perumnas menjalankan fungsi perannya dalam ekosistem perumahan serta penyediaan hunian bagi masyarakat. Untuk tahun ini, Budi katakan, Perumnas siap kembali memberikan kontribusi positif dengan menargetkan kenaikan presentase pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun atau mengalami kenaikan 38 persen dari pendapatan 2022.
Budi menyampaikan Perumnas juga turut mengalokasikan unit hunian subsidi sebanyak 30 persen dari total unit pada setiap proyeknya. Dalam waktu dekat ini, Perumnas telah meluncurkan unit hunian subsidi sebanyak 330 unit di Samesta Mahata Serpong, Tangerang Selatan dalam IPEX 2022 di JCC Hall A No.23 pada 11-19 Februari 2023. Hal ini sebagai langkah strategis Perumnas dalam waktu dekat yang harapannya akan memberikan dampak pengganda ekonomi luar biasa, menciptakan kesempatan kerja, dan mengangkat sektor UMKM.
"Hal ini selaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang telah menargetkan Perumnas untuk melakukan transformasi bisnis model agar tidak saja menggarap proyek-proyek perumahan, namun memanfaatkan aset-aset yang sudah dimiliki BUMN lainnya, seperti aset tanah," ucap Budi.
Budi menjelaskan Perumnas terus berupaya bertransformasi dengan melakukan penguatan model bisnis seperti kebijakan pengadaan tanah, Perumnas berkomitmen untuk tidak melakukan pembelian tanah dalam pengembangan baru, namun akan melakukan revitalisasi rumah susun eksisting dan pengembangan lahan idle milik pemerintah/BUMN/BUMN/Bank Tanah baik melalui kerja sama maupun PMN Non Tunai.
Kemudian, pada kebijakan pembiayaan, Perumnas akan melakukan project financing, pembentukan SPV di proyek dan skema partnership, serta memaksimalkan sumber pendanaan dari pasar modal dan dukungan pembiayaan dari ekosistem perumahan nasional. Selanjutnya, pada kebijakan produk, Perumnas akan mengembangkan hunian yang terintegrasi transportasi, pengembangan kota mandiri yang memiliki kawasan hunian hijau yang terjangkau dan berkelanjutan dengan memperhatikan riset dan inovasi teknologi untuk peningkatan kualitas dan efisiensi produk.
"Seluruh rangkaian transformasi bisnis model ini, akan mengoptimalkan peran Perumnas dalam pembangunan rumah tapak dan susun untuk masyarakat baik itu secara mandiri maupun melalui kolaborasi dan kerja sama," kata Budi.
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip, menyebut dengan optimisme properti 2023 yang akan terus membaik sebagaimana kredit sektor properti khususnya KPR akan memiliki pertumbuhan lebih baik dibandingkan 2022.
"Diperkirakan KPR akan tumbuh 10-12 persen pada 2023 dan 10-12 persen pada 2024. lalu nanti tahun ini 2022 bisa mencapai 9-11 persen," kata Sunarsip.