REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Krisis Chelsea FC berlanjut. Teranyar, the Blues tak berdaya saat menghadapi Southampton dalam lanjutan Liga Primer Inggris musim 2022/2023.
Skuad polesan Graham Potter kalah 0-1 dari the Saints di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (18/2/2023) malam WIB. Dengan demikian, Mason Mount dan rekan-rekan sudah tidak pernah menang dalam lima pertandingan terakhir. Hitungannya dari berbagai ajang.
Penggemar mulai resah dan mencemooh Potter serta skuad Chelsea secara keseluruhan. Sang arsitek tim mencoba memahami.
"Setelah kekalahan 0-1 di kandang, setiap kritik yang Anda terima bisa dimengerti. Kami mengalami masa sulit dan mengintegrasikan pemain muda ke Liga Primer. Ketika hasil tidak sesuai keinginan Anda, itu sulit," kata mantan juru taktik Brighton and Hove Albion ini, dikutip dari Mirror.co.uk, Ahad (19/2/2023).
Potter tidak mau bersikap arogan. Ia mendengar setiap suara yang membicarakan tentang timnya. Tapi balik lagi, tugasnya fokus membantu tim untuk segera keluar dari situasi ini.
Potter menganalisis pertandingan yang baru saja berlangsung. Menurutnya, pada babak pertama, Chelsea kedodoran. Barulah setelah interval, kubu London Biru mencoba bangkit.
"Kami pantas mendapatkan gol, tetapi ketika Anda tidak melakukannya, itu jelas sulit," ujar sosok yang juga pernah melatih Swansea City ini.
Chelsea hanya sekali menang sejak pergantian tahun. Selebihnya, the Blues mengalami lima kekalahan. Kemudian empat duel lainnya berkesudahan imbang.
Tekanan terhadap Potter semakin menguat. Ia didatangkan untuk mengembalikan London Biru ke jalur semestinya. Namun hingga kini, kinerjanya belum lebih baik dari Thomas Tuchel.
Saatnya Chelsea fokus ke laga selanjutnya. Pekan depan, the Blues akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer di markas Spurs.