REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Momen bersejarah Isra Miraj kembali dirayakan umat Muslim di seluruh dunia pada Sabtu (18/2/2023). Namun sayangnya, di berbagai belahan dunia penderitaan yang dialami Muslim terlihat semakin dalam, dengan rasa sakit dan pelanggaran hak asasi manusia.
Saat ini, Isra' Mi'raj seolah memang menjadi kesempatan yang baik untuk mengingat penderitaan semua orang di mana pun. Setiap Muslim diminta untuk terus mengingat Al-Aqsa dan krisisnya saat ini.
Profesor Fiqh dan Prinsipnya, Universitas Islam Internasional Malaysia, Dr. Sano Koutoub Moustapha, menyebut sangat disayangkan kesempatan yang luar biasa ini datang pada saat Al-Masjid Al-Aqsa berada di bawah pendudukan yang tidak adil.
"Saudara dan saudari kita tercinta di Palestina hidup di bawah penindasan dan terus mengalami segala macam penghinaan dan kekejaman. Sebagai Muslim, kita akan mengambil kesempatan ini untuk berdoa bagi sesama Muslim di seluruh dunia yang menderita kekejaman," ucap dia dikutip di Islam Online, Ahad (19/2/2023).
Semua Muslim harus ingat, pembebasan Al-Masjid Al-Aqsa bukanlah kewajiban atas Palestina saja, tetapi pada setiap Muslim yang berbadan sehat. Setiap dari kita harus melakukan yang terbaik.
Dr. Sano Koutoub menyebut setidaknya, salah satu upaya yang bisa dilakukana adalah melalui doa dan permohonan kepada Allah SWT. Ia pun menyampaikan harapannya dapat melihat Al-Israa’ dan Al-Mi`raj dirayakan dengan kembalinya Al-Aqsa kepada umat Islam.
"Ini adalah keinginan terbesar saya untuk berdoa suatu hari nanti di Al-Masjid Al-Aqsa. Mari kita rayakan Al-Israa’ dan Al-Mi`raj tahun ini dengan berkontribusi terhadap perjuangan umat Islam yang tertindas di dunia, khususnya di Palestina," lanjutnya.
Terakhir, ia memanjatkan doa semoga Allah SWT memperkuat iman dan persaudaraan sesama umat Islam, sehingga setiap pihak dapat merasakan sakit dan masa-masa sulit sesama Muslim.
Sumber:
https://fiqh.islamonline.net/en/how-to-celebrate-al-israa-and-al-miraj/