Ahad 19 Feb 2023 12:32 WIB

Bank Kalsel Catat Pertumbuhan Aset 29,17 Persen pada 2022

Pertumbuhan aset ditunjang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 17 persen.

Red: Friska Yolandha
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalimantan Selatan sektor perbankan, Bank Kalsel mencatat pertumbuhan kinerja sebesar 29,17 persen pada tahun 2022.
Foto: Bank Kalsel
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalimantan Selatan sektor perbankan, Bank Kalsel mencatat pertumbuhan kinerja sebesar 29,17 persen pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalimantan Selatan sektor perbankan, Bank Kalsel mencatat pertumbuhan kinerja sebesar 29,17 persen pada tahun 2022. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin mengatakan posisi aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp 21,35 triliun atau tumbuh sebesar 29,17 persen dibandingkan tahun 2021 sekitar Rp 16,53 triliun (year on year/yoy).

Fachrudin mengungkapkan pertumbuhan tersebut ditunjang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencatat Rp 16,98 persen per 31 Desember 2022 atau meningkat 26,55 persen dibanding 2021 yang mencapai Rp 13,42 triliun. 

Baca Juga

Secara umum, Fachrudin memaparkan kinerja Bank Kalsel selama 2022 menunjukkan hasil yang menggembirakan karena langkah strategis memberikan hasil yang baik. Terhitung sejak awal 2022, Bank Kalsel terus berakselerasi baik di kancah daerah maupun nasional dengan menghasilkan capaian optimal terhadap target yang diharapkan.

Fachrudin mengungkapkan Bank Kalsel mengambil langkah efektif dan menekan biaya sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. "Strategi yang kami bangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, per 31 Desember 2022 Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 80,82 persen, masih jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh regulator," ujar Fachrudin.

Hal itu, menurut Fachrudin lagi, berdampak pada pencapaian laba (setelah pajak) sebesar Rp 236,27 miliar pada 2022, lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 219,25 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 7,76 persen.

Fachrudin juga menuturkan upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp 3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progres yang positif dengan mencatatkan MIM sebesar Rp 2,31 triliun pada 2022, sedangkan tahun sebelumnya mencapai Rp 1,99 triliun (yoy).

Menanggapi paparan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Imam Suprastowo mengapresiasikinerja positif Bank Kalsel yang menunjukkan tingkat kesehatan bank pada peringkat komposit dua. "Atas hal tersebut, kami meyakini Bank Kalsel ke depan akan lebih maju lagi, dan mampu memberikan sumbangsih terbaik bagi peningkatan perekonomian daerah," kata Imam.

Imam juga meminta Bank Kalsel memperhatikan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, agar membangun jaringan kantor di perbatasan IKN karena merupakan potensi besar terjadinya transaksi keuangan. Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, Imam berharap Bank Kalsel dapat menambah jaringan ATM untuk tarik dan setor tunai, sehingga masyarakat makin mudah dalam mengakses layanan Bank Kalsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement