Ahad 19 Feb 2023 12:34 WIB

Hadiri Istighosah Pascagempa Cianjur, Wapres: Tawakal Harus Disertai Usaha

Wapres menghadiri istighosah di Masjid Agung Cianjur.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin dalam keterangan persnya usai menghadiri acara Muhasabah dan Istighosah Doa Keselamatan Bangsa dalam rangka Peringatan Isra Miraj
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin dalam keterangan persnya usai menghadiri acara Muhasabah dan Istighosah Doa Keselamatan Bangsa dalam rangka Peringatan Isra Miraj

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR– Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak masyarakat Cianjur bangkit bersama pascagempa yang mengguncang wilayah tersebut akhir 2022 lalu. Ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat menghadiri acara Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa dalam rangka Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Ahad (19/02/2023). 

Kiai Ma'ruf mengatakan, selain berdoa meminta pertolongan Allah, dia meminta masyarakat tidak hanya bertawakal atau berpasrah diri. Sebab, pertolongan Allah juga hadir melalui usaha-usaha manusia.

Baca Juga

"Kalau kita tawakal itu bukan kita pasif, bukan berarti diam. Allah menyuruh kita melakukan asbab sebab, melakukan langkah-langkah melakukan berbagai usaha, sehingga tidak bertentangan antara tawakal dan langkah-langkah," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini pun mengajak untuk menghindarkan diri dari kemungkinan bahaya yang terjadi. Sebab, perintah menghindarkan diri dari bahaya dalam Islam adalah wajib.

Untuk itu, dalam kaitan gempa Cianjur, dia meminta masyarakat tidak tinggal di daerah yang memang rawan bencana atau garis gempa.

"Nah, kita sudah tau di Cianjur ini sudah ada daerah-daerah yang rawan sewaktu-waktu datang lagi, apa namanya itu garis (sesar). Jangan ditinggalin di situ. Menghindarkan diri dari tinggal di situ itu kalau menurut Syekh Nawawi termasuk wajib. Jadi bukan karena apa-apa tapi itu wajib," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah terus berupaya untuk meminimalkan terjadinya kerusakan-kerusakan akibat bencana. Namun, kata dia, Pemerintah mempunyai keterbatasan sehingga membutuhkan kerja sama masyarakat.

"Paling tidak tugas yang dibuat pemerintah memperbesar kemaslahatan dan memperkecil meminimalisir kerusakan-kerusakan, kalaupun tidak bisa menghilangkan karena diluar kemampuan pemerintah, itu diperkecil, diperkecil, itu yang harus dipahami oleh kita semua," ujarnya.

"Oleh karena itu, masyarakat juga jangan menyerah saja, jangan lemah. Kita kita memang minta tolong kepada Allah kata Nabi, tapi jangan lemah kita harus semangat harus bangkit jangan pemerintah yang semangat rakyatnya tidak semangat, harus sama-sama semangat. Ayo kita bangun harus membangun optimisme," ujarnya.

Ma'ruf juga menilai acara yang terselenggara atas kolaborasi antara TNI Angkatan Darat dan Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah tersebut momentum penting untuk memperkuat persatuan umat dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa ini.

"Acara ini sangat penting bagi kita dalam rangka pencerahan, membangun kembali umat. Saya menyambut baik acara ini apalagi dinamakan Istighosah Kubro. Istighosah itu apa? Artinya minta tolong kepada Allah," kata Kiai Ma'ruf dalam sambutannya.

Dia mengatakan, ini karena manusia  membutuhkan pertolongan Allah. Sebab, pada dasarnya manusia tidak memiliki kekuatan dan  semua kekuatan hanya pada Allah.

"Tidak ada kekuatan kita, kekuatan Allah semua, karena itu kita mohon istigosah, pertolongan Allah, karena apa? karena apa yang dikehendaki Allah terjadi, yang nggak dikehendaki Allah tidak terjadi," ujar Kiai Ma'ruf.

Karena itu, melalui penyelenggaraan acara ini, diharapkan makin memantapkan masyarakat untuk bangkit dari musibah bencana.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mengatakan, penyelenggaraan Muhasabah dan Istigasah Doa dalam rangka peringatan Isra Mi\'raj ini merupakan momentum untuk seluruh masyarakat bersatu, khususnya pascagempa Cianjur. Cholil Nafis juga mengatakan, terjadinya bencana di Indonesia tidak semata-mata hanya karena fenomena alam tetapi juga peringatan dari Allah SWT.

"Fenomena alam dimana Allah mengingatkan kepada kita, setiap peristiwa tidak hanya karena hukum kausalitas tapi juga ada spiritualitasnya. Karena itu, tepat sekali kita bersatu, masyarakat ulama dan umaro, bersama ketahanan insyaallah kita akan kuat," ujar Nafis.

Karena itu, melakukan peringatan ini, MUI ingin mengajak masyarakat untuk meminta ampunan kepada Allah dan doa keselamatan bagi bangsa Indonesia. Khususnya dalam menghadapi berbagai bencana di Indonesia yang terus meningkat .

"Momentum ini mari kita bersatu berdoa berdzikir meminta ampunan Allah agar bangsa Indonesia selalu dilindungi dan dijaga Allah," ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut  Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Bupati Cianjur Herman Suherman.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement