Ahad 19 Feb 2023 13:30 WIB

Sebanyak 12 Karya Musik Baru akan Dimainkan di Acara Pemahkotaan Raja Charles III

Pemahkotaan Raja Charles III pada Mei 2023 akan dimeriahkan 12 karya musik baru.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Raja Charles III dan Permaisuri Camilla meninggalkan Westminster Hall, di Istana Westminster, di mana House of Commons dan House of Lords bertemu untuk menyampaikan belasungkawa mereka di London, Senin, 12 September 2022. Pemahkotaan Raja Charles III akan berlangsung pada Mei 2023.
Foto: AP/Markus Schreiber/AP Pool
Raja Charles III dan Permaisuri Camilla meninggalkan Westminster Hall, di Istana Westminster, di mana House of Commons dan House of Lords bertemu untuk menyampaikan belasungkawa mereka di London, Senin, 12 September 2022. Pemahkotaan Raja Charles III akan berlangsung pada Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Sebanyak 12 karya musik baru yang diproduksi khusus sesuai pesanan akan diputar pada pemahkotaan Raja Charles III di Westminster Abbey di London, Inggris. Acara pemahkotaan itu akan dilaksanakan selama tiga hari pada Mei mendatang.

Enam komisi orkestra, lima komisi paduan suara, dan satu komisi organ telah disusun untuk acara itu, menurut Istana Buckingham pada Sabtu (18/2/2023). Lagu pemahkotaan baru oleh impresaris teater musikal Andrew Lloyd Webber juga telah disiapkan.

Baca Juga

"Berbagai gaya musik dan penampil memadukan tradisi, warisan, dan upacara dengan suara musik baru hari ini, yang mencerminkan cinta dan dukungan seumur hidup Raja terhadap musik dan seni," ujar Istana dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Ahad (19/2/2023).

Istana Buckingham mengatakan karya musik yang akan ditampilkan termasuk musik Ortodoks Yunani dan musik abad ke-18 "Zadok the Priest". Charles dikabarkan meminta musik Ortodoks Yunani dari periode Bizantium untuk ditampilkan dalam kebaktian sebagai penghormatan kepada ayahnya.

Ayah Charles, Pangeran Philip, lahir di pulau Yunani, Corfu. Dia meninggal dunia pada 2021.

Selain itu, salah satu bagian liturgi dari upacara itu juga akan dilakukan dalam bahasa Wales untuk mencerminkan "hubungan dan afiliasi Charles yang telah berlangsung lama dan dipegang erat dengan Wales," menurut pernyataan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement