Ahad 19 Feb 2023 14:32 WIB

In Picture: Produksi Meningkat, Perajin Kain Tradisional Ibun Semringah

Produksi kain tradisional Ibun mengalami peningkatan hingga dua ton kain per bulan..

Rep: Raisan Al Farisi/ Red: Edwin Dwi Putranto

Perajin menjemur kain yang telah diproduksi di Kampung Babakan, Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023). Perajin menyatakan pada Januari 2023 produksi kain tradisional untuk dijadikan keset dan lap pel di Ibun mengalami peningkatan hingga dua ton kain per bulan dibandingkan pada Januari 2022 yang hanya dapat memproduksi setengah ton per bulan, seiring semakin normalnya aktivitas pascapandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Perajin menyelesaikan produksi kain tradisional yang dijadikan keset dan lap pel di Kampung Babakan, Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023). Perajin menyatakan pada Januari 2023 produksi kain tradisional untuk dijadikan keset dan lap pel di Ibun mengalami peningkatan hingga dua ton kain per bulan dibandingkan pada Januari 2022 yang hanya dapat memproduksi setengah ton per bulan, seiring semakin normalnya aktivitas pascapandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Perajin menjemur kain yang telah diproduksi di Kampung Babakan, Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023).Perajin menyatakan pada Januari 2023 produksi kain tradisional untuk dijadikan keset dan lap pel di Ibun mengalami peningkatan hingga dua ton kain per bulan dibandingkan pada Januari 2022 yang hanya dapat memproduksi setengah ton per bulan, seiring semakin normalnya aktivitas pascapandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perajin kain tradisional di Kampung Babakan, Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023), tengah bersyukur. Produksi kain tradisional mereka meningkat cukup tinggi.

Perajin menyatakan pada Januari 2023, produksi kain tradisional untuk dijadikan keset dan lap pel di Ibun mengalami peningkatan hingga dua ton kain per bulan dibanding pada Januari 2022, yang hanya dapat memproduksi setengah ton per bulan, seiring semakin normalnya aktivitas pascapandemi Covid-19.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement