REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Mahyudin mengimbau, mendekati bulan Ramadhan harga-harga bahan pokok akan melonjak naik secara signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tentunya hal ini akan memberatkan beban masyarakat.
"Perlu dipantau dan dikendalikan. Kejadian yang terus berulang menunjukan tata kelola pangan di Indonesia masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu," ujar Mahyudin lewat keterangannya, Sabtu (18/2/2023).
Ia meminta kepada Komite II DPD untuk dapat berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bulog, dan instansi terkait. Termasuk seluruh anggota DPD untuk berkomunikasi dengan pemerintah daerah dalam mengendalikan harga bahan pokok.
"Kami berharap melalui koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan instansi terkait, stabilitas harga kebutuhan pokok tersebut dapat tewujud khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujar Mahyudin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras nasional menjelang Ramadhan 2023 mencukupi. Ini karena hampir seluruh wilayah di Indonesia memasuki panen raya padi.
"Ketersediaan beras aman. Saat ini mulai panen-panen di mana saja," kata Syahrul Yasin Limpo usai melakukan kunjungan kerja di Peternakan Rajendra Farm di Ngargosari, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (14/2/2023).
Terkait kenaikan harga pangan dari sektor pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan fokus pada ketersediaan pangan, khususnya beras. "Bahwa kenaikan harga dan lainnya, tentu semua pihak harus ikut terlibat bersama-sama," katanya.
Menurut SYL, hal utama menjelang Ramadhan atau Lebaran 2023 adalah ketersediaan pangan. "Kalau ketersediaan pangan ada, maka lambat laun ekosistem perdagangan akan menyesuaikan," katanya.