Ahad 19 Feb 2023 17:44 WIB

PAN: NU dan Muhammadiyah adalah penjaga NKRI

PAN menilai NU dan Muhammadiyah selalu menjaga kearifan NKRI.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Ketua Umum PAN Zulkifli serta mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa ikut menghadiri acara Senam Sehat Birukan Langit Indonesia yang diselenggarakan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023).
Foto: Dok Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Ketua Umum PAN Zulkifli serta mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa ikut menghadiri acara Senam Sehat Birukan Langit Indonesia yang diselenggarakan Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (19/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menilai Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua "sayap garuda" yang menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena itu partainya konsisten memperjuangkan gagasan kedua organisasi tersebut.

Hal itu dikatakannya dalam acara Simpsoum 1 Abad NU yang digelar di Hotel Sheraton Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/2/2023).

Baca Juga

"Ini acara PAN, partai yang lahir dari rahim Muhammadiyah, mungkin banyak yang bertanya mengapa menggelar simposium 1 Abad NU? Kami ingin mensyiarkan bahwa NU dan Muhammadiyah adalah dua sayap garuda yang menjaga NKRI," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Dia menegaskan bahwa PAN bukan partai yang mengusung politik identitas, namun partainya konsisten memperjuangkan gagasan "Islam tengah" yang menjadi ruh perjuangan NU dan Muhammadiyah.

Dalam acara tersebut, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai PAN sudah berhasil bertransformasi menjadi partai politik yang rasional. Dia mengaku bangga bahwa PAN tidak mengedepankan politik identitas.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu pun memberikan apresiasi kepada PAN yang menggelar acara "Simposium 1 Abad NU", dalam rangka menyemarakkan 1 Abad NU dan menyambut abad ke-2 NU.

"Tapi ini agak paradoks, saya melihat Pak Zul dan pimpinan-pimpinan PAN memakai sarung, sementara saya datang bersama Sekjen, Bendum dan Ketua Lakpesdam NU justru memakai celana. Semoga yang pakai sarung juga pakai celana," kata Gus Yahya disambut gelak tawa para hadirin.

Acara tersebut dihadiri Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Selain itu juga dihadiri para tokoh dan cendikiawan yaitu Hilman Latief, Ahmad Najib Burhani, Euis Amalia, Ulil Abshar Abdalla, dan Adi Hidayat yang memberikan pidato kunci.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement