REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hampir seratus tahun lalu sebuah klub penggemar fotografi bernama Preanger Amateur Fotograafen  (PAF)  Vereeniging. Tepatnya pada tanggal 15 Februari 1924 PAF oleh Wolff Schoemaker bersama sejumlah warga Belanda lainnya sebagai wadah pehobi fotografi saat itu.

Keberadaan klub fotografi di masa penjajahan Belanda hampir seratus tahun lalu di Kota Bandung bukan hal biasa. Tetapi keberadaan klub yang sama untuk tetap eksis berkegiatan hingga menginjak umur hampir seabad adalah hal istimewa.

Seiring perjalanan waktu, PAF menjalani berbagai perjalanan sejarah negeri. Beralih dari sebuah klub foto di negara Hindia Belanda menjadi klub foto di sebuah negara Republik Indonesia. PAF pun mengganti kepanjangan namanya menggunakan bahasa Indonesia.

Kini klub foto masih tetap aktif berkegiatan. Mulai dari kegiatan rutin hunting bersama, lomba foto internal bulanan. Anggota PAF pun rutin mengikuti berabagai lomba foto dalam dan luar negeri hingga menggelar pameran.

Menginjak usia ke-99 tahun, sejumlah anggota menghadiri syukuran di Sekretariat PAF di area perkantoran Banceuy Permai, Bandung. Syukuran diisi dengan foto bersama, potong tumpeng dan saresehan tentang dunia fotografi tertinggi.

Hadir sebagai pembicara sesama anggota PAF yang juga influencer di bidang fotografi, Arbain Rambey dan Dudi Sugandi. Keduanya berbagi pengalaman selama menggeluti dunia fotografi termasuk mengantisipasi isu terkini, Artificial Intelligence.