Ahad 19 Feb 2023 23:59 WIB

Petani Binaan Kementan Kawal Stok Cabai Surabaya Raya

Duta Petani Andalan pasok stok cabai ke Surabaya Raya termasuk Gresik dan Sidoarjo

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani milenial Provinsi Jawa Timur binaan Kementerian Pertanian RI melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) diharapkan membentuk jejaring petani penyangga cabai, untuk menjaga pasokan cabai ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) mendukung ketersediaan cabai bagi Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.
Foto: Dok Kementan
Petani milenial Provinsi Jawa Timur binaan Kementerian Pertanian RI melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) diharapkan membentuk jejaring petani penyangga cabai, untuk menjaga pasokan cabai ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) mendukung ketersediaan cabai bagi Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Petani milenial Provinsi Jawa Timur binaan Kementerian Pertanian RI melalui Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) diharapkan membentuk jejaring petani penyangga cabai, untuk menjaga pasokan cabai ke Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) mendukung ketersediaan cabai bagi Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.

Harapan tersebut dikemukakan Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia, Soekam Parwadi, belum lama ini, saat mengunjungi Kebun Cabai Wonosari Farm, yang dikelola Mashuda, petani milenial DPA Kementan di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. 

Tujuan kunjungan, untuk monitoring dan pengawalan ketersediaan produksi cabai untuk disuplai ke PISS oleh Paskomnas. Saat ini, pasokan cabai merah Wonosari Farm ke Paskomnas mencapai lima ton per minggu, dan akan terus ditingkatkan untuk stabilitas harga dan pengendalian inflasi di Jawa Timur.

"Wonosari Farm diharapkan membentuk jejaring petani penyangga produksi. Kunci stabilkan harga pasar adalah menjaga pasokan produk di pasar," katanya.