REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), memastikan implementasi Smart Production menjadi bagian tak terpisahkan dalam transformasi industri 4.0 di lingkungan perusahaan. Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta mengatakan smart production menjadi salah satu aspek utama dalam mendorong kinerja optimal, mulai dari meningkatkan keandalan pabrik, produktivitas hingga efisiensi konsumsi energi dan bahan baku.
"Menilik hal tersebut, Pupuk Kaltim sebagai salah satu National Lighthouse 4.0 di Indonesia pun melakukan evaluasi secara berkala, guna menjaga kesinambungan implementasi smart production dalam mewujudkan keberlanjutan," ujar Hanggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (19/2/2023).
Hanggara mengatakan smart production di Pupuk Kaltim telah dibangun melalui berbagai aplikasi pendukung, hingga pengembangan yang dirancang saling terintegrasi satu sama lain untuk meningkatkan manfaat sekaligus efisiensi dan menghindari redundansi data. Hanggara menilai evaluasi smart production sebagai upaya meningkatkan awareness dalam mendukung program transformasi digital di Pupuk Kaltim sehingga dari review tersebut dapat dilakukan perbaikan maupun peningkatan secara maksimal.
Hanggara menyampaikan evaluasi smart production Pupuk Kaltim yang sejauh ini terimplementasi melibatkan stakeholder untuk melakukan review impact, guna menggali Opportunity For Improvement (OFI) atas kondisi yang telah berjalan. Menurutnya, evaluasi smart production terbagi dalam dua kelompok proses bisnis, diantaranya kelompok proses bisnis operasi, proses dan laboratorium, serta kelompok proses bisnis Pemeliharaan.
"Hal ini merupakan upaya Pupuk Kaltim untuk memperkuat posisi, sekaligus berperan strategis pada pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia. Sehingga dari transformasi yang berjalan, daya saing perusahaan akan meningkat serta siap mengatasi segala tantangan industri masa kini," ucap Hanggara.
Pupuk Kaltim, lanjut Hanggara, terus memberikan perhatian penuh terhadap implementasi industri 4.0 di lingkungan perusahaan. Salah satunya mendukung Roadmap IT Master Plan Pupuk Kaltim agar tetap sesuai jalur, dengan evaluasi berkala yang disesuaikan kemajuan teknologi serta kebutuhan perusahaan, termasuk dukungan terhadap infrastruktur teknologi informasi, direalisasikan untuk menjaga realibility aplikasi seperti Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), serta meningkatkan security untuk menjaga berbagai data confidential perusahaan.
"Continuous improvement harus terus dilakukan, agar makin berkembang sebagai kesatuan smart production yang saling terintegrasi. Salah satunya pengembangan aplikasi production planning yang berorientasi pada optimasi availability bahan baku dan perencanaan produksi untuk meningkatkan efisiensi serta profitabilitas," sambung Hanggara.
Hanggara berharap evaluasi Smart Production dapat menguatkan sinergi yang telah terjalin antar unit kerja di Pupuk Kaltim, agar ke depan dapat terus memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan perusahaan. Utamanya menyumbangkan ide inovasi maupun perbaikan, dalam mendukung tercapainya goal Smart Production Pupuk Kaltim di masa depan.
"Dari evaluasi yang dilakukan, diharap terkumpul berbagai OFI untuk percepatan goals produksi, sehingga penerapan smart production makin berdampak terhadap optimalisasi kinerja perusahaan," kata Hanggara.