Dorong Ekonomi Ponpes, BI Luncurkan Program Peternakan Kambing Perah Terintegrasi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq

Sejumlah ternak kambing berada di dalam kandang (ilustrasi)
Sejumlah ternak kambing berada di dalam kandang (ilustrasi) | Foto: Antara/Basri Marzuki

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto (KPwBI Purwokerto) meluncurkan dua program untuk meningkatkan kapasitas perekonomian di daerah yaitu Peternakan Kambing Perah Terintegrasi HEBI Farm – Wanayasa dan Bank Indonesia Smart Amenities (BISMA) Dieng Learning Center.

Kedua program ini merupakan implementasi Bank Indonesia (BI) melalui Program Sosial Bank Indonesia (atau PSBI) dengan tema besar 'Dedikasi untuk Negeri'. Program ini fokus memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan perekonomian serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan kapasitas ekonomi dan UMKM, mendorong kepedulian sosial, dan mengembangkan SDM Unggul.

Program pertama Peternakan Kambing Perah Terintegrasi merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia, HEBITREN Banyumas Raya, dan Lazismu yang pengelolaannya dilakukan oleh Muhammadiyah Boarding School (MBS) Wanayasa. Melibatkan pula tenaga kerja masyarakat sekitar dan santri potensial.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyebutkan ada tiga manfaat utama dari peternakan kambing perah terintegrasi ini. Pertama, peternakan kambing perah akan menghasilkan produk susu dan turunannya yang dapat bermanfaat bagi pondok pesantren dan juga masyarakat yang terlibat, baik secara ekonomi maupun dampak perbaikan gizinya.

Kedua, keberadaan peternakan tentu membutuhkan pakan ternak. "Di sini masyarakat sekitar dapat terlibat aktif dalam memenuhi kebutuhan permintaan itu sehingga timbul dampak perekonomian yang positif dan nyata bagi masyarakat sekitar," ujar Juda Agung dalam Sarasehan Pesantren dan Pembukaan Mukerda HEBITREN Banyumas.

Ketiga, tanaman pakan ternak sangat baik untuk konservasi alam di DAS (Daerah Aliran Sungai) karena dapat mencegah erosi. Ini juga selaras dengan inisiatif yang digagas oleh sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, guna mencegah pendangkalan sungai dan Waduk Mrica sehingga tetap optimal sebagai sumber air dan pembangkit listrik.

Program kedua, BISMA Dieng Learning Center di Kawasan Wisata Dieng. Sektor pariwisata saat ini masih menjadi sektor unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara, terlebih dengan penetapan Dieng Culture Festival sebagai Kharisma Event Nusantara (KEN), sehingga kawasan wisata Dieng sebagai tuan rumah perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Kepala Perwakilan BI Purwokerto Rony Hartawan menambahkan, untuk mendukung hal tersebut, KPwBI Purwokerto memberikan fasilitas penunjang pariwisata berupa smart amenities, tempat ibadah, toilet berstandar modern, information center, dan solar cell sebagai sumber pemenuhan kebutuhan listriknya kepada Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Dieng Kulon, Alif Faozi.

Melalui dua program tersebut, diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi pesantren MBS Wanayasa dan kesejahteraan masyarakat sekitar pondok pesantren melalui penguatan praktik ekonomi dan keuangan syariah.

"Diharapkan pariwisata di kawasan wisata Dieng semakin naik kelas dan Dieng bisa menjadi pariwisata bertaraf internasional, sehingga mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Banjarnegara," kata Rony.

Terkait


Sarasehan Pesantren, BI Tekankan Pentingnya HEBITREN Perkuat Ekonomi Syariah

Tantangan Era Digital, Wamenaker: Santri Harus Adaptif

Meriahkan HUT Banyumas, BI Sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah

BSI Maslahat Gelar Program Pesantren Sehat di Pedalaman

Adab Santri saat Mengajukan Pertanyaan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark