Delapan Korban Luka Ledakan di Blitar Alami Syok
Red: Yusuf Assidiq
Polisi melakukan olah TKP di pusat ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Ledakan tersebut menyebabkan sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas di lokasi dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan Gegana Brimob Polri di lokasi. | Foto: Antara/Irfan Anshori
REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Selain empat korban meninggal dunia, ledakan yang terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, juga mengakibatkan delapan orang tetangga korban mengalami luka-luka. Mayoritas dari mereka mengalami luka gores akibat tertimpa reruntuhan atap atau plafon rumah.
Para korban antara lain Tri Wahyudi (27) dan Dwi Ernawati (21) yang mengalami luka ringan dan sesak nafas. Korban lainnya adalah Bara Kartanegara, Sri Utami (50), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok, kemudian Kabol (82), warga Desa Karang Bendo, Kecamatan Ponggok, lalu Gunawan (47), Ketua RT 01 RW 14 Karang Bendo, Ponggok, lalu Moh Azril (3), asal Desa Karang Bendo, Ponggok.
Mereka mengalami syok dan kini masih proses pemulihan. Kapolres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Argowiyono mengemukakan ledakan diduga berasal dari bahan pembuatan petasan yang tersimpan di salah satu rumah warga.
"Untuk sementara dugaan awal penyebab ledakan adalah mercon (petasan), tetapi untuk memastikan, kami masih menunggu tim laboratorium forensik," kata Argowiyono kepada wartawan di Blitar, Senin (20/2/2023).
Ia mengatakan saat ini polisi sudah melakukan sterilisasi hingga 100 meter dari jarak lokasi ledakan. Selain itu, sejumlah anggota kepolisian juga berjaga-jaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal di lokasi kejadian. Dalam insiden ledakan itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia, yakni pemilik rumah yang diketahui bernama Darman (65).
Berdasarkan keterangan dari ketua rukun tetangga dan tetangga korban, selain korban Darman yang menempati rumah tersebut, ada juga kedua anaknya bernama Aripin dan Widodo. Pada saat kejadian ledakan juga ada saudaranya yang bernama Wawa kebetulan bermain di rumah tersebut.
"Korban ledakan teridentifikasi meninggal dunia adalah pemilik rumah, sementara tiga orang masih tertimbun di reruntuhan. Kemungkinan meninggal karena ditemukan potongan tubuh," kata Argowiyono.